Internasional

Uni Eropa Mulai Kehabiskan Akal, Tetapkan Harga Minyak Rusia 60 Dolar, Buat Putin Kehabisan Uang

Kelompok G7 dan Australia bergabung dengan Uni Eropa (UE) untuk menetapkan batas harga minyak Rusia $60 per barel.

Editor: M Nur Pakar
Supplied
Jaringan pipa gas Gazprom Rusia menuju Uni Eropa. 

Dia mengatakan setiap dolar dikurangi menjadi $ 2 miliar lebih sedikit untuk peti perang Rusia.

“Bukan rahasia lagi , kami ingin harganya lebih rendah,” tambah Kallas sambil menyoroti perbedaan di dalam UE.

“Harga antara 30-40 dolar per barel akan merugikan Rusia secara substansial, namun, ini kompromi terbaik yang bisa kami dapatkan," tambahnya.

Angka $60 mendekati harga minyak mentah Rusia saat ini, yang baru-baru ini turun di bawah $60 per barel.

Beberapa orang mengkritiknya karena tidak cukup rendah untuk menjadi salah satu sumber pendapatan utama Rusia.

“Perjanjian UE tentang batas harga minyak, yang dikoordinasikan dengan G7 dan lainnya, akan mengurangi pendapatan Rusia secara signifikan,” kata Ursula von der Leyen, presiden Komisi Uni Eropa.

Baca juga: Tim Survei USK Ambil Sampel Minyak Mentah Ranto Peureulak

“Ini akan membantu kami menstabilkan harga energi global dan menguntungkan negara berkembang di seluruh dunia," klaimnya.

Namun, sudah ada diskon besar untuk patokan internasional Brent, yang turun menjadi $85,48 per barel pada Jumat(2/12/2022).

Tetapi masih cukup tinggi bagi Moskow untuk tetap menjual meski menolak gagasan pembatasan.

Ada risiko besar bagi pasar minyak global kehilangan minyak mentah dalam jumlah besar dari produsen nomor dua dunia itu.

Sehingga, bisa menaikkan harga bensin untuk pengemudi di seluruh dunia, yang telah menimbulkan kekacauan politik bagi Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin di negara lain.

Eropa sudah terperosok dalam krisis energi, dengan pemerintah menghadapi protes atas melonjaknya biaya hidup, sementara negara-negara berkembang bahkan lebih rentan terhadap pergeseran biaya energi.

Baca juga: Arab Saudi dan Uni Emirat Tetap Pegang Kesepakatan OPEC+, Bantah Akan Naikkan Produksi Minyak

Tetapi Barat telah menghadapi tekanan yang meningkat untuk menargetkan salah satu penghasil uang utama Rusia, minyak.

Dengan harapan dapat memangkas dana yang mengalir ke peti perang Putin dan merugikan ekonomi Rusia saat perang di Ukraina menyeret ke bulan kesembilan.

Biaya minyak dan gas alam melonjak setelah permintaan pulih dari pandemi Covid-19 , kemudian invasi Ukraina meresahkan pasar energi, memberi pundi-pundi Rusia.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved