Pojok UMKM
Ice Cream B’Ifin Jadi Jajanan Favorit Para Anak Sekolah
M Arifin, warga Gampong Doy, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, tak menyangka usaha ice cream ( es krim) yang dirintisnya sejak tahun 2015 silam
BANDA ACEH – M Arifin, warga Gampong Doy, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, tak menyangka usaha ice cream ( es krim) yang dirintisnya sejak tahun 2015 silam, bisa berkembang pesat hingga sekarang.
Terinspirasi dari pedagang es krim keliling, Arifin tertarik untuk lebih menekuni usaha es krim. Hasilnya tak sia-sia, es krim racikannya kini menjadi jajanan favorit para bocah hingga orang dewasa.
Sebelum merintis usaha itu, Arifin tak jarang mewawancarai pedagang es krim keliling hingga mengumpulkan referensi dari banyak sumber. Setelah dirasa cukup, Arifin pun memberanikan diri untuk memproduksi es krim dengan kapasitas 5 Kg per hari.
“Jadi pedagang es krim keliling benar-benar asyik, apalagi pada musim kemarau, omzet penjualannya terus meningkat,” ucap Arifin, yang punya brand ‘Ice Cream B’Ifin’.
Tak hanya di sekolah-sekolah, Ice Cream B’Ifin juga sering berpindah tempat ke lokasi keramaian. Misalnya di Lapangan Blang Padang, Stadion Lhong Raya, Taman Sari, Pantai Ulee Lheue, lokasi bazaar, hingga pesta perkawinan.
Hingga saat ini, pasar Ice Cream B’Ifin tidak semata untuk anak sekolah lagi, tapi sudah meluas ke berbagai kalangan. Untuk penjualan di lokasi pesta perkawinan, paket es krimnya isi 22 liter per tong untuk kapasitas 400 orang tamu, dijual Rp 600.000 plus bonus es krim 1 liter.
Sedangkan bagi yang beli dua paket diberikan potongan harga Rp 100.000, dan bonus es krim ukuran 3 liter. Khusus untuk anak sekolah, Ice Cream B‘Ifin dijual Rp 3.000-Rp 5.000/cup. Kini ia terus memperluas jaringan pemasaran dan akan menambah armada penjualannya.
Konsultan UMKM dari Universitas Syiah Kuala, Dr Iskandar Majid menilai M Arifin adalah seorang pekerja keras. Berkat dukungan keluarga yang cukup kuat, semangatnya untuk pengembangan usaha es krim menjadi tinggi.
“Semangat yang tinggi dan pekerja keras sangat diperlukan dalam membangun suatu usaha, untuk bisa cepat tumbuh dan berkembang,” kata Iskandar.
Sementara Kepala Dinas Koperasi UKM Aceh, Azhari SAg MSi didampingi Kasi Layanan Informasi dan Usaha PLUT UMKM, Andri Sufrianzah mengatakan, program mempublikasi kegiatan usaha UMKM yang dilakukan Diskop UKM Aceh untuk memberikan motivasi kepada pelaku UMKM.
Sekarang, hampir di semua instansi pemerintah maupun swasta melibatkan UMKM.
“Ini sangat penting, agar anggaran belanja pemerintah lebih banyak dibelanjakan di daerah, untuk perkuat kegiatan usaha lokal dan perekonomian daerah,” ucapnya.(*)