Kesehatan
Vaksin Polio Mulai Diberikan Pada Anak Aceh, Ini Dampak dan Risiko Bagi Anak yang Tidak Diimunisasi
Resiko yang didapatkan anak jika tidak diberikan atau terlewatkan pemberian imunisasi akan membuat daya tahan tubuh atau sistem imun anak lemah.
Menkes Teteskan Vaksin Polio ke Anak Aceh, Ini Dampak dan Risiko Bagi Anak yang Tidak Vaksin dan Imunisasi
SERAMBINEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin bersama Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, secara simbolis meneteskan vaksin polio ke mulut dua murid sekolah.
Kegiatan itu dilakukan dalam Sub Pekan Imunisasi Nasioal(PIN) Polio Aceh di Anjong Mon Mata, Kompleks Meuligoe Gubernur Aceh pada Senin (5/12/2022).
Budi mengungkapkan, penyabab kasus polio kembali muncul di Indonesia dan negara-negara maju karena vaksinasi yang tidak merata akibat Covid-19.
Menteri Kesehatan juga menyebutkan banyaknya tipe virus ini membuat masyrakat harus melengkapi vaksinasi polio.
Baca juga: Vaksin Polio Perdana di Aceh Besar, Pj Bupati: Ikhtiar untuk Bebaskan Anak dari Penyakit
Diketahui dalam Talkshow Serambi FM, Jumat(25/11/2022) Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif mengatakan, hingga kini belum ada obat untuk menyembuhkan polio.
Namun, penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada salah satu kaki penderitanya ini dapat dicegah dengan imunisasi.
Oleh karena itu imunisasi polio sangat penting untuk menjadi langkah pencegahan.
Imunisasi anak polio bermanfaat untuk menguatkan imunitas anak terhadap virus polio serta dapat menekan risiko tertular virus polio hingga dewasa.
Oleh sebab itu, pemerintah menyediakan vaksin anak polio gratis melalui posyandu dan puskesmas serta fasilitas pelayanan kesehatan lain.
Resiko yang didapatkan anak jika tidak diberikan atau terlewatkan pemberian imunisasi akan membuat daya tahan tubuh atau sistem imun anak lemah.
Baca juga: Kasus Luar Biasa di Pidie, Dinkes Aceh Tenggara Akan Lakukan Vaksin Polio
Anak dan bayi paling rentan terkena penyakit tertular dikarenakan sistem imun mereka belum matang dan tidak dapat melawan infeksi sepenuhnya.
Anak jauh lebih rentan terkena penyakit berbahaya seperti polio, hepatitis, TBC, dan difteri.
Tak hanya itu, apabila orang tua melewatkan imunisasi juga dapat menyebabkan anak mengalami komplikasi seperti campak, diare, pneumonia, kebutaan, kelumpuhan, malnutrisi, tetanus.
Bahkan kematian yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup menurun.
Resiko lainnya, adalah anak dapat menulari orang lain di sekitarnya seperti keluarga terdekat yang berada dalam satu lingkungan dan begitu sebaliknya, anak yang tidak diimunisasi pun jauh lebih berisiko tertular penyakit.
Sehingga anak dapat menularkan dan rentan tertular penyakit.
Baca juga: Dokter: Vaksin Bisa Cegah Anak Terserang Polio Lebih Dari 90 Persen
Kasus penyakit menular dapat berkembang luas menjadi wabah yang mematikan di masyarakat.
Jika anak tidak mendapatkan imunisasi bertambah banyak maka penyakit berbahaya yang bertahun-tahun telah dicegah sewaktu-waktu dapat kembali mewabah dengan cepat.
Ketika seorang anak terkena penyakit, maka tidak hanya berdampak langsung terhadap penderita dan keluarga nya
Namun juga terhadap aspek lain seperti proses dan biaya penyembuhan yang memakan banyak waktu dan biaya. (Serambinews.com/Nadia Safriani)