Internasional

Arab Saudi dan China Canangkan Kendaraan Listrik Sebagai Pendorong Mengatasi Perubahan Iklim Global

China dan Arab Saudi sudah menjadi dua kekuatan energi dunia dengan pandangan beralih ke mereka dalam diskusi seputar perubahan iklim.

Editor: M Nur Pakar
Foto: Saudi Press Agency
Sebuah mobil listrik yang diproduksi oleh perusahaan Amerika Lucid Motors dipamerkan di Hotel Ritz Carlton di Jeddah, Kamis (14/7/2022) 

SERAMBINEWS.COM, RIYADH - China dan Arab Saudi sudah menjadi dua kekuatan energi dunia dengan pandangan beralih ke mereka dalam diskusi seputar perubahan iklim.

Sebagian besar negara lainnya masih fokus pada produksi minyak Kerajaan, atau kegiatan penambangan batu bara Beijing.

Kedua negara baru saja mulai mendapatkan pengakuan atas visi bersama untuk dekarbonisasi melalui kendaraan listrik.

Dilansir Arab News, Kamis (8/12/2022), ini menjadi area antusiasme bersama, di mana Arab Saudi dan China dapat bekerjasama lebih jauh untuk memimpin inovasi dan implementasi.

Untuk bagiannya, Arab Saudi telah memberikan industri EV atau kendaraan listrik dalam rencana diversifikasi ekonominya yang dikenal sebagai Vision 2030.

Pengekspor minyak terbesar di dunia telah mengidentifikasi sektor ini sebagai salah satu titik puncak ledakan saat dunia beralih dari bahan bakar fosil.

Saat ini, berinvestasi tidak hanya di perusahaan luar negeri, tetapi juga di produk dalam negeri.

Dukungan luar negeri berupa perusahaan AS Lucid.

Baca juga: Pakistan Akan Mendapat Manfaat Besar dari Kuatnya Hubungan Arab Saudi-China

Pada tahun 2018, Dana Investasi Publik menggelontorkan $1 miliar ke dalam perusahaan dan sekarang memiliki 60 persen saham.

Investasi tersebut mendorong Lucid untuk mengumumkan pada Februari 2022, akan membangun pabrik perakitan kendaraan internasional pertamanya di King Abdullah Economic City, utara Jeddah.

Untuk lebih menegaskan komitmennya terhadap sektor ini, Arab Saudi membuat kesepakatan dengan Lucid untuk membeli hingga 100.000 EV selama periode 10 tahun.

Bukan hanya Lucid yang akan memproduksi EV di Kerajaan.

Pada Oktober 2022, Putra Mahkota Mohammed bin Salman meluncurkan merek EV Arab Saudi sendiri, Ceer.

Seperti Lucid, perusahaan ini akan memproduksi kendaraan dari pabrik di KAEC, dengan pembangunan fasilitas senilai $69 juta yang akan dimulai pada awal 2023.

Ceer, perusahaan patungan dengan FoxConn, yang berbasis di Taiwan sebagai pemberi kerja sektor swasta terbesar di China dan selanjutnya akan memperkuat hubungan antara Arab Saudi dan ekonomi Timur Jauh.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved