Breaking News

Luar Negeri

Sosok Pedro Castillo, Presiden Miskin Pertama Peru yang Terjungkal karena Korupsi

Alhasik, Kongres menggulingkannya Rabu (7/12/2022) dalam pemungutan suara pemakzulan di tengah tuduhan korupsi terhadap Castillo.

Editor: Faisal Zamzami
Janine Costa/AFP
Presiden Peru, Pedro Castillo dimakzulkan 

SERAMBINEWS.COM, LIMA - Ketika dia terpilih sebagai presiden Peru tahun lalu, guru sekolah pedesaan Pedro Castillo adalah pemimpin pertama negara Andean dalam beberapa dekade tanpa ikatan dengan elite.

Dipuji sebagai seorang yang cetakan, anggota serikat buruh sayap kiri itu, bagaimanapun, dianggap mengganggu bagi para pemimpin Peru

Alhasik, Kongres menggulingkannya Rabu (7/12/2022) dalam pemungutan suara pemakzulan di tengah tuduhan korupsi terhadap Castillo.

 

Siapa Pedro Castillo

Dilansir dari AFP, Castillo, 53 tahun, sebagian besar tidak dikenal sampai dia memimpin pemogokan nasional lima tahun lalu yang memaksa pemerintah saat itu untuk setuju membayar tuntutan kenaikan.

Ia lahir dari petani di desa kecil Puna di wilayah Cajamarca, tempat ia bekerja sebagai guru selama 24 tahun.

Dia dibesarkan membantu orang tuanya dengan pekerjaan pertanian, dan sebagai seorang anak, harus berjalan beberapa mil ke sekolah.

"Ini adalah pertama kalinya negara ini akan diperintah oleh seorang petani, seseorang yang berasal dari kelas tertindas," katanya pada hari pelantikannya, di mana ia mengenakan sombrero putih yang menjadi ciri khas Cajamarca kesayangannya, dan setelan Andean hitam.

Untuk acara yang tidak terlalu formal, Castillo suka mengenakan ponco dan sepatu yang terbuat dari ban daur ulang.

Dia melakukan perjalanan dengan menunggang kuda untuk sebagian besar kampanye kepresidenannya, karena dia menyuarakan rasa frustrasi rakyat Peru yang sedang berjuang dan menjadikan dirinya sebagai orang dari rakyat.

"Tidak ada lagi orang miskin di negara kaya," katanya saat berkampanye untuk partai Peru Libre (Peru Merdeka).

 
Dia mengatakan dia akan melepaskan gaji presidennya dan terus hidup dari gaji gurunya, dan menggambarkan dirinya sebagai "orang yang bekerja, orang yang beriman, orang yang berharap."

Namun demikian, Castillo telah terkunci dalam perebutan kekuasaan dengan Kongres sejak jaksa agung mengajukan pengaduan yang menuduhnya mengepalai organisasi kriminal yang melibatkan keluarga dan sekutunya yang membagikan kontrak publik dengan imbalan uang.

Pada hari Rabu Castillo menjadi presiden Peru ketiga sejak 2018 yang dipecat berdasarkan ketentuan konstitusi "ketidakmampuan moral".

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved