Internasional

Iran Tembak Para Pedemo Perempuan, Tindak Tegas Penentang Rezim

Pasukan keamanan Iran diklaim sengaja menembak bagian wajah, payudara, hingga kemaluan para pedemo perempuan yang memprotes soal kematian Mahsa Amini

Editor: bakri
OZAN KOSE / AFP
Seorang pengunjuk rasa memegang potret Mahsa Amini di jalan Istiklal di Istanbul. Amini dinyatakan meninggal pada 16 September oleh televisi pemerintah setelah menghabiskan tiga hari dalam keadaan koma. 

TEHERAN - Pasukan keamanan Iran diklaim sengaja menembak bagian wajah, payudara, hingga kemaluan para pedemo perempuan yang memprotes soal kematian Mahsa Amini.

Pengakuan tersebut disampaikan sejumlah dokter yang menangani kasus kekerasan hingga pembunuhan terhadap para pedemo.

Sejumlah dokter dan perawat menangani para pengunjuk rasa secara rahasia demi menghindari penangkapan.

Dokter-dokter itu kemudian mengamati secara seksama bahwa terdapat perbedaan luka-luka antara para pedemo perempuan dan laki-laki.

Mayoritas para pedemo lelaki mengalami luka tembak di kaki, bokong, hingga punggung.

Iran juga mematikan akses internet selama protes besar-besaran merambat di hampir seluruh kota di negara itu.

Pemblokiran itu disinyalir untuk menutup akses foto dan video demo berdarah di Iran.

Kepada Guardian, sejumlah dokter menunjukkan gambar para pedemo yang mengalami luka tembak akibat peluru pelor kecil.

Para petugas keamanan Iran diduga menembak korban dari jarak dekat.

Sejumlah foto menunjukkan orang-orang yang mengalami luka dengan beberapa peluru pelor kecil bersarang di daging mereka.

Sekitar 10 dokter yang diwawancarai Guardian mengatakan tentang ancaman serius luka-luka tembak tersebut yang bisa menyebabkan kerusakan permanen.

Baca juga: Aktris AS, Jessica Chastain Mendukung Aksi Demonstrasi di Iran, Tulis Nama Mahsa Amini di Kaosnya

Baca juga: Aktivis Masih Alinejad Sebut Presiden Iran Tukang Daging, Serukan Penyelidikan Kematian Mahsa Amini

Tembakan di mata jadi luka yang umumnya dialami para pedemo perempuan, lelaki, dan anak-anak.

Sementara itu luka tembak yang sering didapati dari para pedemo perempuan berada di wajah, payudara, hingga kemaluan.

Salah satu dokter menilai tembakan itu sengaja diarahkan di tiga bagian tersebut untuk merusak keindahan dari para wanita yang ikut berdemo.

Dokter itu pun mengaku berat menyaksikan tekanan dan rasa sakit yang dialami para pedemo korban penembakan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved