Internasional

Iran Tembak Para Pedemo Perempuan, Tindak Tegas Penentang Rezim

Pasukan keamanan Iran diklaim sengaja menembak bagian wajah, payudara, hingga kemaluan para pedemo perempuan yang memprotes soal kematian Mahsa Amini

Editor: bakri
OZAN KOSE / AFP
Seorang pengunjuk rasa memegang potret Mahsa Amini di jalan Istiklal di Istanbul. Amini dinyatakan meninggal pada 16 September oleh televisi pemerintah setelah menghabiskan tiga hari dalam keadaan koma. 

"Bisa saja dia anak perempuan saya sendiri," katanya.

Pihak berwenang Iran akan tegas menghukum pengunjuk rasa anti-rezim pemerintah.

Langkah ini diambil sehari setelah Iran menjatuhkan hukuman mati pertamanya terkait aksi unjuk rasa yang dipicu oleh kematian seorang wanita Kurdi, Mahsa Amini (22 tahun) dalam penjara.

"Menghukum perusuh dan mereka yang berada di balik kematian agen rezim akan ditindaklanjuti dengan keputusan oleh lembaga terkait," ujar Presiden Ebrahim Raisi pada Jumat (9/12), dilaporkan kantor berita Tasnim.

Iran pada Kamis (8/12) melakukan eksekusi pertamanya atas protes yang sedang berlangsung di negara itu.

Pihak berwenang menghukum gantung Mohsen Shekari yang berusia 23 tahun.

Shekrai dihukum mati karena melukai seorang anggota pasukan keamanan dan memblokir jalanan di Teheran.

Namun kelompok hak asasi manusia menyebut hukuman itu berdasarkan "pengadilan palsu".

Eksekusi tersebut telah memicu kecaman global. (CNN Indonesia/republika.co.id)

Baca juga: Sederet Selebritis Iran Harus Berurusan dengan Petugas karena Dukung Aksi Protes Mahsa Amini

Baca juga: Update Korban Kerusuhan Iran Protes Kematian Mahsa Amini: Total 185 Orang Tewas, 19 Anak-anak

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved