Berita Aceh Tamiang

Sheet Pile Roboh dan Intensitas Hujan Kembali Tinggi, Warga Benuaraja Aceh Tamiang Dihantui Banjir

Kekhawatiran ini sangat beralasan karena sebulan lalu Kampung Benuaraja, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, ini merupakan salah satu yang terdampak palin

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Dokumen Benuaraja
Kondisi sheet pile di Kampung Benuaraja, Aceh Tamiang, roboh akibat banjir dua tahun lalu. Kondisi ini membuat arus sungai mudah meluap ke permukiman 

Kekhawatiran ini sangat beralasan karena sebulan lalu Kampung Benuaraja, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, ini merupakan salah satu yang terdampak paling parah akibat luapan sungai Tamiang.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Masyarakat Benuaraja, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, kembali dihantui banjir akibat intensitas hujan yang kembali tinggi dalam tiga hari terakhir.

Kekhawatiran ini sangat beralasan karena sebulan lalu Kampung Benuaraja, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, ini merupakan salah satu yang terdampak paling parah akibat luapan sungai Tamiang.

“Trauma bulan lalu belum hilang, hari ini masyarakat sudah resah karena takut rumahnya direndam banjir lagi,” kata Datok Penghulu Kampung Benuaraja, Suyono, Minggu (11/12/2022).

Suyono mengungkapkan pemicu utama banjir di kampungnya merupakan tak lain karena kerusakan sheet pile yang hingga kini belum diperbaiki.

Sheet pile di tebing Sungai Tamiang roboh diterjang banjir pada 2020.

Baca juga: Puluhan Atap Rumah Warga Rusak, Angin Kencang Terjang Aceh Utara

“Padahal itu bangunan baru, dibangun tahun 2019, tahun 2020 sudah hancur,” keluh Suyono.

Dampak kerusakan ini pun langsung dirasakan masyarakat. Permukiman yang dekat dengan pinggiran sungai sangat mudah terkena banjir, jika debit air sedang tinggi.

Yang terparah kata Suyono terjadi di awal November 2022 atau persis sebulan lalu.

Tercatat ada 417 keluarga yang terdampak banjir dan memaksa 73 keluarga atau 292 jiwa hidup di pengungsian.

Tingginya angka pengungsi ini memaksa Pemerintahan Kampung Benuaraja membuka tujuh lokasi pengungsian dan mengaktifkan tiga dapur umum.

“Kalau kerugian materi jangan ditanya, sudah pasti besar. Untuk rumah saja ada 159 unit yang rusak,” rinci Suyono.

Baca juga: Longsor di Lhokseumawe, Tiang Listrik Roboh, Bebatuan Tutupi Badan Jalan, Kini Sudah Dibersihkan

Suyono berharap kerusakan sheet pile ini segera diatasi agar tidak menimbulkan kerugian dan penderitaan yang lebih banyak. Di sisi lain dia juga berharap penyaluran bahan pangan untuk korban banjir dilakukan lebih baik lagi.

“Kami baca di media bantuan terus masuk ke posko, tapi warga kami tidak mendapat bantuan,” ujar Suyono. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved