Internasional
Lagi, Rusia Lepas Lusinan Rudal ke Fasilitas Energi Ukraina, Warga Langsung Cari Perlindungan
Rusia menggempur fasilitas energi di seluruh Ukraina dengan lusinan serangan rudal pada Jumat (16/12/2022).
SERAMBINEWS.COM, KIEV - Rusia menggempur fasilitas energi di seluruh Ukraina dengan lusinan serangan rudal pada Jumat (16/12/2022).
Sehingga, mematikan jaringan listrik di beberapa daerah dan memaksa Kiev memberlakukan pemadaman listrik darurat di seluruh negeri.
Yang terbaru dari serangkaian gelombang besar serangan rudal sejak Oktober 2022 menghantam infrastruktur kritis.
Dimana, mendorong orang ke tempat perlindungan serangan udara karena daerah pemukiman juga diserang.
Sebanyak dua orang tewas di pusat kota Kryvyi Rih, dan yang ketiga tewas di wilayah Kherson selatan setelah sebuah blok apartemen dihantam Rusia yang menyebabkan kebakaran besar, kata otoritas regional.
Kota Poltava dan sebagian Kiev termasuk di antara daerah-daerah di mana listrik padam.
Kemudian, infrastruktur penting dihantam rudal di wilayah timur Kharkiv, wilayah Laut Hitam Odesa dan Vinnytsia di Ukraina baralaut.
Baca juga: Moskow dan Kiev Saling Tukar Tawanan Perang, 64 Tentara Ukraina dan Satu Warga AS Dibebaskan
Tiga ledakan keras mengguncang Kiev, kata saksi Reuters, dan operator kereta api Ukraina mengatakan sejumlah jalur kereta api dibiarkan tanpa aliran listrik.
“Mereka ingin menghancurkan kami, dan menjadikan kami budak," kata Lidiya Vasilieva (53) saat dia menuju tempat berlindung di stasiun kereta Kiev.
"Tapi kami tidak akan menyerah, karena kami akan terus bertahan,” tambahnya.
“Saya ingin perang segera berakhir dan saya siap menunggu selama dibutuhkan,” katanya.
Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor presiden Ukraina, mengatakan pemadaman listrik darurat telah diberlakukan di seluruh negeri.
Dia mangatakan petugas akan tetap berusaha melakukan perbaikan setelah kerusakan fasilitas energi di beberapa daerah yang tidak dia identifikasi.
Baca juga: Sekjen Dewan Kerjasama Teluk Serukan Hubungan Lebih Kuat Dengan Ukraina
Sekitar 2,5 jam setelah peringatan udara awal, otoritas regional Kiev mengimbau warga untuk tidak meninggalkan tempat perlindungan.
“Serangan terus berlanjut dan tetap di tempat perlindungan dan tempat yang aman,” kata gubernur Oleksiy Kuleba.
Rusia, yang menginvasi Ukraina pada Februari 2022 telah menyerang infrastruktur energi Ukraina sejak Oktober 2022.
Sehingga, menyebabkan pemadaman listrik berulang kali di seluruh negeri pada awal musim dingin.
Moskow mengatakan serangan terhadap infrastruktur dasar sah secara militer. Ukraina mengatakan serangan yang dimaksudkan untuk menyebabkan kesengsaraan sipil adalah kejahatan perang.
“Serangan udara besar-besaran dan ledakan menjadi tujuan Federasi Rusia, agar warga Ukraina terus-menerus berada di bawah tekanan," tulis Menteri Ekonomi Ukraina, Yulia Svyrydenko di Facebook.
Baca juga: Donetsk dan Luhansk Jadi Lokasi Pertempuran Sengit, Ukraina Klaim Hancurkan Markas Grup Wagner
"Kami akan tetap turun ke tempat perlindungan bom setiap hari, merasa tidak nyaman karena pemadaman listrik atau gangguan air,” tambahnya.
“Tapi posisi Ukraina tidak berubah: biarlah tanpa cahaya, karena kami akan bertahan dan akan menang untuk membangun kembali negeri yang hancur ini," ujarnya.(*)