Berita Aceh Utara
Kisah Pemuda Aceh Utara Magang Bidang Pertanian di Jepang, Program Petani Milenial Kementan RI
Abdul Hamid pemuda asal Kabupaten Aceh Utara, saat ini sedang mengikuti magang di Jepang
Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Adapun komoditasnya di bidang Hortikultura dan pangan, yaitu budidaya melon, timun, tomat, daun, bawang, lobak, ubi jalar dan padi.
Alhamdulilah, kata Hamid, ia sekarang sudah memasuki bulan yang ke-8 magang. Selama di Jepang mengaku banyak menemukan hal-hal baru dan sistem budidaya.
Karena para peserta magang diajarkan dari hulu ke hilir tentang sistem pertanian.
Langkah dan teknik budidaya di sektor Pertanian di Ouchi Farm meliputi Sistem Persiapan Tanah,Pembibitan, pemupukan, pemanenan dan packing.
Sebelum penanaman sangat menjaga proses pembibitan dan ketika ada bibit satu yang terserang hama atau tidak bagus, mereka tidak memakainya.
Baca juga: Kalah 1-2 dari Kroasia, Bintang Maroko Hakimi Ngamuk, Protes ke Wasit Sampai Memaki Presiden FIFA
Begitu juga dengan jadwal penyemprotan hama dan pemupukan dan bahkan di sekitar ladang tidak ada sampah sedikitpun.
Tanaman ketika memasuki waktu pemangkasan dan pembuangan daun dan cabang muda sangat teratur dan teliti dalam mengontrol pekerjaan tersebut agar pertumbuhan tanaman selalu produktif.
Hasil yang baik dan karena perubahan cuaca sering terjadi Jepang.
Untuk melihat prediksi cuaca para petani juga mengandalkan badan Meteorologi Jepang
Baca juga: Presiden Persiraja Dukung Prancis di Final Piala Dunia 2022: Banyak Pemain Muslim
“Para petani Jepang juga mendapatkan perhatian pemerintah yang tinggi terhadap pertanian di Jepang, pertanian benar-benar diperhatikan oleh pemerintah mulai Tata niaga pertanian Jepang telah diatur sedemikian rupa,” katanya.
Salah satunya adalah masalah tumbuhan yang ditanam petani, apa yang ditanam sudah diatur sesuai dengan permintaan pasar, dan harga produk pertanian yang terkontrol oleh pemerintah mereka turut campur tangan terhadap harga produk pertanian.
“Kebanyakan hasil pertanian dibeli langsung oleh pemerintah di bawah Koperasi Pertanian Jepang atau Japan Agricultural Cooperative lebih dikenal dengan singkatan JA sehingga pemerintah bisa mengendalikan harga yang layak untuk para petani,” pungkas Hamid.(*)
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Macet Usai Naik Rp8 Ribu/Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam Minggu (18/12/2022)