Internasional

Mantan Pejabat AS dan Oposisi Iran Gelar Pertemuan di Washington, Rezim Teheran Harus Digulingkan

Sejumlah mantan pejabat Amerika Serikat (AS) dan kelompok oposisi Iran di pengasingan mengadakan pertemuan di Washington DC pada Sabtu (17/12/2022).

Editor: M Nur Pakar
AFP
Orang-orang memprotes eksekusi dan penahanan di Iran, di depan Misi Permanen Iran untuk PBB di New York City, AS. 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Sejumlah mantan pejabat Amerika Serikat (AS) dan kelompok oposisi Iran di pengasingan mengadakan pertemuan di Washington DC pada Sabtu (17/12/2022).

Mereka mendesak masyarakat internasional dan AS untuk mendukung demonstrasi pemberontakan melawan rezim Teheran.

Organisasi Komunitas Amerika Iran (OIAC) di AS, mengadakan pertemuan puncak di Washington DC.

Dihadiri oleh mantan pejabat senior AS seperti mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo; pensiunan Jenderal Jack Keane, mantan wakil kepala staf angkatan darat; dan mantan Gubernur Gary Lock.

Dilansir AP, Minggu (18/12/2022), pejabat OIAC mengatakan lebih dari 30.000 demonstran telah ditahan, 700 tewas dan rezim mulai mengeksekusi demonstran yang dipenjara."

OIAC berharap melalui demonstrasi dan oposisi, rezim teokratis Iran akan digantikan oleh rezim demokratis, sekuler dan non-nuklir.

Baca juga: Iran Tangkap Aktris Pemenang Piala Oscar, Posting Foto Bersama Demonstran Dihukum Mati

Teokrasi Iran didirikan setelah revolusi pada tahun 1979 yang menggulingkan Shah Reza Pahlavi yang pro-Barat.

Demonstrasi nasional besar-besaran dipicu pada September 2022 oleh kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun di tangan polisi moral Iran.

Menurut laporan saksi mata, dia dipukuli di dalam mobil polisi dalam perjalanan ke pusat penahanan.

Kematian Amini memicu demonstrasi massal anti-rezim di seluruh Iran, mengakibatkan tindakan brutal.

“Pemberontakan saat ini di Iran, salah satu perkembangan terpenting dunia 2022,” kata Maryam Rajavi, presiden oposisi Dewan Nasional Perlawanan Iran,.

Dia mendesak pemerintah Barat untuk mendukung para demonstran dalam upaya menggulingkan rezim.

“Hari ini, kami tidak hanya mengatakan dunia sedang menderita terorisme, perang, dan ketidakamanan karena tirani agama di Iran," ujar Rajavi.

Baca juga: Persatuan Sepakbola Profesional Dunia Serukan Iran Cabut Hukuman Mati ke Pemain Sepakbola Amir Nasr

"Tetapi pemberontakan dan revolusi Iran memiliki hadiah untuk Timur Tengah dan dunia, yaitu perdamaian, persahabatan. dan hidup berdampingan secara damai,” tambahnya.

Pompeo mengkritik Presiden AS Joe Biden dengan mengatakan pendahulunya Donald Trump telah berusaha membatasi program senjata nuklir Iran.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved