Berita Aceh Utara
13 Kecamatan di Aceh Utara Terendam Banjir, Diperkirakan Bertambah, Air Masih Terus Naik
Hujan yang terjadi dalam sepekan terakhir ini di Aceh Utara dan sekitarnya menyebabkan air meluap dari sejumlah sungai dan alur
Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Hujan yang terjadi dalam sepekan terakhir ini di Aceh Utara dan sekitarnya menyebabkan air meluap dari sejumlah sungai dan alur sehingga merendam ribuan rumah warga.
Data sementara dari Pemkab Aceh Utara sampai Rabu (21/12/2022) siang, sudah 13 dari 27 kecamatan yang terendam banjir.
Diperkirakan kecamatan yang terendam akan terus bertambah, karena air sampai sekarang ini masih terus naik.
Data yang diperoleh Serambinews.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, kecamatan yang terendam banjir adalah Lhoksukon, Samudera, Matangkuli, Pirak Timu, Tanah Luas, Nibong.
Kemudian Simpang Keuramat, Geureudong Pase, Kuta Makmur, Syamtalira Bayu, Syamtalira Aron, Banda Baro, Nisam, Cot Girek dan Tanah Pasir.
Baca juga: Ini Dua Desa yang Terparah Dilanda Banjir di Lhokseumawe
Kondisi terparah terjadi di kawasan Kecamatan Matangkuli dan Pirak Timu dengan ketinggian air mencapai 1 meter lebih.
Banjir selain merendam rumah warga juga merendam fasilitas umum dan jalan penghubung antar kecamatan, sehingga menyebabkan arus transportasi lumpuh.
Bahkan banjir kali ini selain beberapa desa yang sebelumnya belum pernah banjir karena jauh dari aliran sungai.
Tapi kali ini terendam karena meluap dari dari alur yang berada di lingkungannya, seperti di Kecamatan Tanah Luas.
Baca juga: Jalan Berlubang Kembali Picu Kecelakaan Maut, Kali Ini Terjadi di Nagan Raya, Berikut Kronologinya
“Air dalam Keureuto, Krueng Peuto, Krueng Pase dan Krueng Pirak mulai meninggi kemudian meluap ke pemukiman warga,” ujar Kepala BPBD Aceh Utara melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiap-siagaan Mulyadi, kepada Serambinews.com, Rabu (20/12/2022).
Sementara itu Kabag Humas Pemkab Aceh Utara Hamdani kepada Serambinews.com menyebutkan, selain karena meluap air dari krueng, juga karena jebol tanggul sungai.
“Di Syamtalira Aron dan Samudera banjir terjadi karena jebol tanggul,” ujar Hamdani. (*)
Baca juga: BREAKING NEWS - Banjir Terjang Blang Mangat Lhokseumawe, Ratusan Warga Mengungsi