Berita Aceh Utara
Banjir Meluas di Aceh Utara, Warga Mengungsi Capai 6.385 Jiwa, Ini Titik-titiknya
Kini banjir meluas ke 15 dari 27 kecamatan di Aceh Utara, dari sehari sebelumnya hanya merendam beberapa kecamatan.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Sebanyak 6.385 jiwa dari 1.749 kepala keluarga (KK) di Aceh Utara mengungsi yang tersebar pada 21 titik, ekses banjir yang kembali merendam ribuan rumah warga, mulai Selasa hingga Rabu (20-21/12/2022).
Kini banjir meluas ke 15 dari 27 kecamatan di Aceh Utara, dari sehari sebelumnya hanya merendam beberapa kecamatan.
Sebagian besar mengungsi di meunasah di desanya masing-masing dan juga di tenda pengungsian serta sebagian kecilnya di rumah keluarganya.
Sebagian dari mereka yang mengungsi adalah anak-anak yang dibawa orangtuanya, setelah rumah mereka terendam banjir lantaran tidak memungkinkan menetap di rumah.
Banjir bukan hanya merendam rumah warga, tapi juga fasilitas umum seperti puskesmas dan jalan sehingga transportasi di Matangkuli dan Pirak Timu lumpuh.
Karena kawasan itu menjadi lokasi terparah banjir untuk saat ini.
Baca juga: Banjir Landa Lhokseumawe, Warga di Empat Gampong Masih Mengungsi, Jalan Nasional Ikut Tergenang
Data yang diperoleh Serambinews.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara mengungkapkan, banjir terjadi di Kecamatan Lhoksukon, Samudera Cot Girek, Matangkuli, Syamtalira Aron, Syamtalira Bayu, Nibong, Banda Baro, Nisam, Simpang Keuramat, Tanah Luas, Kuta Makmur, Langkahan, Tanah Pasir, dan Kecamatan Geureudong Pase.
“Debit air Krueng Keureuto, Krueng Peuto, dan Krueng pase mulai meninggi dan mulai meluap sehingga merendam permukiman warga di seputaran Daerah Aliran Sungai (DAS), mulai kemarin,” ujar Kabag Humas Pemkab Aceh Utara, Hamdani kepada Serambinews.com, Rabu (21/12/2022).
Disebutkan, saat ini sudah 61 gampong dari 15 kecamatan yang terendam banjir.
Dari 3.710 KK dengan 12.403 Jiwa yang terdampak banjir, 1.749 KK dengan 6.385 Jiwa mengungsi di 21 titik pengungsian.
Saat ini, ketinggian air dalam rumah warga mencapai 30 centimeter sampai satu meter lebih.
Kabag Humas juga menyebutkan, di Kecamatan Lhoksukon empat desa yang terendam banjir yaitu Gampong Meucat, Meunasah Rayeuk, Meunasah Rawa, dan Krueng LT.
Baca juga: BPBD Aceh Utara Imbau Warga Siaga Banjir
“Pengungsi sementara di Lhoksukon 253 KK dengan jumlah 956 Jiwa,” katanya.
Kemudian, di Kecamatan Samudera, dari 13 desa yang terendam sebagian mengungsi di meunasah.
Lalu, di Kecamatan Matangkuli 15 desa terendam. Sebagian warga mengungsi di rumah tetangganya dan sebagian lainnya di meunasah.
Selain rumah, 230 hektare sawah terendam, juga dua sekolah.
“Di Syamtalira Aron, banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Krueng Pase,” ujar Kabag Humas.
Di Syamtalira Aron warga juga mengungsi ke meunasah dan jalan eks Exxon Mobil.
Baca juga: Ratusan Hektare Sawah Terendam Banjir di Lhokseumawe, Padi Masih Berumur Hitungan Hari
“Ada kecamatan yang sudah mulai surut, tapi di Kecamatan Lhoksukon, air semakin meluas memasuki area permukiman warga,” ujar Hamdani.
Kepala BPBD Aceh Utara melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiap-siagaan, Mulyadi kepada Serambinews.com menyebutkan, unsur Muspika dan perangkat gampong setempat dapat melapor secara kontinyu perkembangan banjir di kawasannya.
“BPBD juga menginstruksikan kepada petugas terus memantau lokasi banjir. Kita sudah menyiagakan petugas,” ujar Mulyadi.(*)