Wawancara Khusus
Gerindra Komit Perjuangkan Butir MoU Helsinki, Pergantian TA Khalid tak Ada Hubungan dengan Mualem
Muzani juga menanggapi tentang pergantian ketua Partai Gerindra Aceh, dari TA Khalid kepada Fahdlullah yang merupakan mantan Komandan Operasi GAM
Tapi pada akhirnya, Pak Prabowo mengambil keputusan secara otonom (mandiri).
Saat berkunjung ke Wali Nanggroe, selain menghadiri Maulid, apa ada hal penting yang dibicarakan?
Yah, kami menyampaikan salam dari Bapak Prabowo kepada beliau (Wali Nanggroe).
Dan kedua beliau (Prabowo) menyampaikan, insya Allah akan datang ke Aceh untuk bisa bertemu dengan Wali Nanggroe, ulama dan tokoh masyarakat Aceh lainnya.
Karena Pak Prabowo sedianya mau datang, tapi berhalangan sebab hari ini ada serah terima jabatan Panglima TNI.
Sehingga beliau posisinya sebagai Menteri Pertahanan, sehingga dia harus menghadiri serah terima itu. Makanya saya diminta untuk datang kesini menggantikan beliau.
Masyarakat Aceh menggantung harapan besar ke Partai Gerindra untuk memperjuang kekhususan Aceh, seperti revisi UUPA dan lain-lain, bagaimana tanggapannya?
Baca juga: Sandiaga Uno Tunggu hingga Pendaftaran Paslon Terkait Nasib di Gerindra
Yang diminta Pak Prabowo kepada kami adalah selalulah berbuat baik pada siapa saja. Karena segala urusan di dunia ini dapat diselesaikan kalau kita berbuat baik.
Apalagi berbuat baik kepada orang yang telah memberi kebaikan kepada kita. Andai orang itu melakukan kejahatan kepada kita pun, kata Pak Prabowo, tetap saja balas dengan kebaikan.
Apalagi orang Aceh, telah memberi kebaikan begitu besar kepada kami, baik dalam Pemilu 2019 dimana memberi kepercayaan kepada Bapak Prabowo, maka tidak ada jalan lain kita ingin membalas kebaikan itu dengan berlipat-lipat.
Apalagi kemudian, masyarakat Aceh dalam posisi dia ingin butir-butir perjanjian MoU Helsinki bisa lebih tuntas lagi.
Kami merasa bahwa perdamaian ini akan menjadi tuntas jika kesepakatan-kesepakatan Helsinki itu dituntaskan secara fair oleh kedua belah pihak.
Itu sebabnya kami ingin menjembatani antara komunikasi-komunikasi yang kemarin sempat terhenti.
Dan saya berharap, ini tidak disalahpahami sebagai sebuah motif apapun.
Tapi harus dipahami sebagai upaya untuk menjaga perdamaian, persatuan dan menjaga kerukunan, khususnya masyarakat Aceh. Karena itu sangat penting bagi pembangunan, kesejahteraan, dan bagi pertumbuhan ekonomi.