Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Klaim Tembak Jatuh 4 Rudal Buatan AS

Menteri Pertahanan Rusia menyatakan pasukan Moskow telah menembak jatuh empat rudal anti-radiasi buatan Amerika Serikat yang melintas di perbatasan

Editor: bakri
tass.com
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov 

JAKARTA - Menteri Pertahanan Rusia menyatakan pasukan Moskow telah menembak jatuh empat rudal anti-radiasi buatan Amerika Serikat yang melintas di perbatasan selatan negaranya dekat Ukraina, Senin (19/12/2022).

"Empat rudal anti-radar 'HARM' buatan Amerika telah ditembak jatuh di kawasan udara Belgorod," kata juru bicara menteri pertahanan Rusia, Igor Konashenkov.

HARM merupakan peluru kendali anti-radiasi air-to-surface berkecepatan tinggi.

Rudal itu didesain untuk "mencari dan memusnahkan sistem pertahanan udara yang dilengkapi radar".

Pada Minggu (18/12), serangan rudal juga diklaim terjadi di wilayah Belgorod yang menghantam rumah penduduk dan kawasan industri.

Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan serangan itu menewaskan satu orang dan melukai 10 orang lainnya.

"Kemarin merupakan hari yang sangat berat.

Ada penembakan dari pasukan militer Ukraina," kata Gladkov melalui Telegram pada Senin seperti dikutip CNN.

Sementara itu, Ukraina juga terus digempur rudal Rusia di hari yang sama ketika Presiden Vladimir Putin melakukan lawatan langka ke Belarus, sekutu dekat Moskow.

Ukraina menuding kunjungan Presiden Vladimir Putinke Minsk pada Senin (19/12) adalah untuk meminta Belarus berbuat lebih banyak untuk membantu invasi Rusia.

Komandan pasukan gabungan Ukraina, Serhiy Nayev,yakin pembicaraan Putindan Presiden Alexander Lukashenko di Minsk akan membahas rencana serangan terbaru dan bantuan militer lebih luas dari Belarus.

Baca juga: Rusia Tembakkan 70 Rudal, Jadi Serangan Terbesar ke Ukraina, Warga Kiev Menolak Menyerah

Baca juga: Lagi, Rusia Lepas Lusinan Rudal ke Fasilitas Energi Ukraina, Warga Langsung Cari Perlindungan

Sebab, saat ini, pasukan Rusia di Ukraina disebut terus melemah hingga hanya bisa dalam posisi bertahan.

"Saya yakin pembicaraan di Minsk terkait agresi lebih lanjut terhadap Ukraina dan terutama keterlibatan yang lebih luas dari angkatan bersenjata Belarus dalam operasi melawan Ukraina, menurut pendapat kami juga dari penilaian di lapangan," ujar Nayev seperti dikutip Reuters.

Kekhawatiran itu juga dialami sebagian pejabat dan warga Belarus, terutama oposisi pemerintah.

Kelompok oposisi, yang sebagian besar dibungkam dan dipenjara, takut jika Belarus lambat laun akan dicaplok Rusia akibat kedekatan Minsk-Moskow yang kian mengkhawatirkan terutama sejak perang di Ukraina berlangsung. (cnnindonesia.com)

Baca juga: AS akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Baca juga: Amerika Serikat Kirim Rudal Patriot ke Ukraina, Operator Dilatih di Jerman

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved