KKB Papua Renggut Banyak Nyawa, Yudo Margono Mengungkapkan Hal Mengejutkan
Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono mengungkapkan pernyataan tegas terkait tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua alias KKB Papua.
SERAMBINEWS.COM - KKB Papua masih menjadi permasalahan di tanah Papua.
Hingga kini , KKB Papua masih belum mampu diberantaskan.
Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono mengungkapkan pernyataan tegas terkait tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua alias KKB Papua.
KKB Papua melancarkan berbagai aksi dan merenggut banyak korban jiwa, belum termasuk korban luka lainnya.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Pos-Kupang, 22 Desember 2022, bahkan hingga saat ini aksi kejam KKB Papua terus saja terjadi sehingga menimbulkan kerawanan, Masyarakat pun gelisah dibuatnya.
Meski faktanya demikian, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan hal yang mengejutkan.
Dia mengatakan, bahwa walau Papua masih dilanda aksi separatis, namun Papua secara umum belum berstatus daerah darurat.
Penindakan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata, tandasnya masih dilakukan oleh aparat kepolisian.
"Saya kira sampai saat ini masih dikategorikan sebagai tindak pidana pelanggaran hukum, kriminal. Masih pada tahap kriminal, sehingga masih kewenangannya Polri," tandasnya.
Akan tetapi, lanjut dia, TNI tetap membantu penegakan hukum pidana di Papua.
"TNI tetap membantu penegakan hukum di Papua," tandas Yudo Margono di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa 20 Desember 2022.
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Strategi Panglima TNI Yudo untuk Atasi Konflik di Papua dan Perbatasan', Yudo mengungkapkan, daerah darurat akan ditentukan oleh Presiden Jokowi.
Kalau keadaan darurat, yang tentukan itu presiden. Saya kira dengan ekskalasi sekarang ini belum (darurat), masih taraf kriminal," tandas Yudo Margono.
Meski demikian, lanjut Yudo Margono, jajarannya tetap melanjutkan operasi teritorial di Papua.
"Teritorial tetap berjalan, tetap kami laksanakan sesuai dengan aparat teritorial di sana, seperti Kodim, Korem, Koramil, dengan kekuatan yang ada. Tentunya kami tetap melaksanakan operasi teritorial di sana," ujarnya.