Internasional
Putin Siap Berdialog Akhiri Perang, Rusia Bombardir Sejumlah Kota di Ukraina Saat Perayaan Natal
Pasukan Rusia membombardir sejumlah kota di Ukraina pada Hari Natal dengan serangan roket dan rudal pada Minggu (25/12/2022).
SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Pasukan Rusia membombardir sejumlah kota di Ukraina pada Hari Natal dengan serangan roket dan rudal pada Minggu (25/12/2022).
Saat bersamaan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan terbuka untuk negosiasi, sikap yang Washington tolak karena serangan Rusia yang terus berlanjut.
Rusia pada Minggu (25/12/2022) melancarkan lebih dari 10 serangan roket dan rudal ke Distrik Kupiansk di wilayah Kharkiv.
Rusia juga menembaki lebih dari 25 kota di sepanjang garis depan Kupiansk-Lyman, dan Zaporizhzhia serta menghantam hampir 20 kota, kata komando militer utama Ukraina.
Invasi Putin ke Ukraina pada 24 Februari 2022 yang disebut Moskow sebagai operasi khusus telah memicu konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II.
Bahkan, konfrontasi terbesar antara Moskow dan Barat sejak Krisis Misil Kuba 1962.
Baca juga: China Dukung Perang Ukraina, Akan Terus Memperkuat Hubungan dengan Rusia
Terlepas dari tawaran terbaru Putin untuk bernegosiasi, konflik 10 bulan ini tidak akan berakhir.
“Kami siap untuk bernegosiasi dengan semua orang yang terlibat tentang solusi yang dapat diterima, tetapi itu terserah mereka," ujar Putin.
"Kami bukan pihak yang menolak untuk bernegosiasi, merekalah yang menolak,” kata Putin kepada televisi negara Rossiya 1 dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Minggu (25/12/2022).
Seorang penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Putin perlu kembali ke kenyataan dan mengakui Rusia yang tidak menginginkan pembicaraan.
"Rusia sendirian menyerang Ukraina dan membunuh warganya," cuit penasihat itu, Mykhailo Podolyak.
“Rusia tidak menginginkan negosiasi, tetapi berusaha menghindari tanggung jawab,” tambahnya.
Baca juga: Rusia Tegaskan Pasokan Rudal Patriot AS ke Ukraina Tidak Akan Mampu Selesaikan Perang
Serangan Rusia terhadap pembangkit listrik telah menyebabkan jutaan orang tanpa listrik.
Zelensky mengatakan Moskow akan berusaha membuat beberapa hari terakhir tahun 2022 gelap dan sulit.
“Rusia telah kehilangan segalanya tahun ini," klaimnya.