Internasional
Bentorkan Bersenjata Antara Penggembala dan Petani di Sudan Tewaskan 12 Orang
Kekerasan antarsuku di wilayah Darfur yang bergolak di Sudan menewaskan 12 orang dalam beberapa hari terakhir ini.
SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Kekerasan antarsuku di wilayah Darfur yang bergolak di Sudan menewaskan 12 orang dalam beberapa hari terakhir ini.
Bentrokan bersenjata antara penggembala dan petani di daerah Beleil, Povinsi Darfur Selatan juga melukai sedikitnya 42 orang, kata Adam Regal, juru bicara Koordinasi Umum untuk Pengungsi Darfur.
Dilansir AFP, Selasa (27/12/2022) bentrokan itu terjadi akibat para penggembala menjarah becak bermotor yang dikenal sebagai tuk-tuk di desa Amouri, menewaskan satu orang.
Pertempuran meningkat pada Kamis (22/12/2022) dan Jumat (23/12/2022), ketika para gembala dan penduduk setempat saling menyerang.
Pihak berwenang mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam di Beleil untuk membantu menghentikan bentrokan.
Regal mengatakan kelompok bantuan menghitung 12 orang tewas dalam pertempuran itu, dan jumlahnya bisa lebih banyak lagi.
Baca juga: PBB Keluarkan Peringatkan, Jutaan Warga Sudan Selatan Terancam Kelaparan
Dia mengatakan banyak desa di daerah itu dibakar atau dijarah.
Ratusan keluarga mengungsi dan berlindung di Nyala, ibu kota provinsi Darfur Selatan, katanya.
Kekerasan tersebut merupakan yang terbaru mengguncang Darfur dalam beberapa bulan terakhir.
Pada November 2022, sedikitnya 48 orang tewas dalam bentrokan suku di provinsi Darfur Tengah.
Wilayah yang luas dilanda pertumpahan darah pada tahun 2003 ketika pemberontak dari komunitas etnis dan sub-Sahara Afrika di wilayah itu melancarkan pemberontakan.
Mereka menuduh pemerintah yang didominasi Arab di Khartoum melakukan diskriminasi dan pengabaian.
Pemerintah, di bawah Presiden Omar Bashir, menanggapi dengan serangan bumi hangus dengan pengeboman udara.
Kemudian, melepaskan milisi nomaden lokal yang dikenal sebagai Janjaweed, yang dituduh melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan.
Hingga 300.000 orang tewas dan 2,7 juta orang diusir dari rumah mereka.(*)
Baca juga: Rakyat Sudan Peringati Tahun Pertama Kudeta Militer, Sekolah dan Pusat Bisnis Ditutup