Internasional
Jepang Laporkan 420 Kematian Akibat Virus Corona, Wajibkan Pelancong dari China Tes Covid-19
Pemerintah Jepang mewajibkan tes Covid-19 untuk semua penumpang yang datang dari China mulai Jumat (30/12/2022).
SERAMBINEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang mewajibkan tes Covid-19 untuk semua penumpang yang datang dari China mulai Jumat (30/12/2022).
Hal itu sebagai tindakan darurat terhadap lonjakan infeksi di sana dan saat Jepang menghadapi peningkatan jumlah kasus dan tingkat kematian tertinggi di dalam negeri.
Jepang melaporkan rekor 420 kematian akibat virus Corona baru pada Kamis (29/12/2022), satu hari setelah mencapai rekor sebelumnya dengan 415 kematian, menurut Kementerian Kesehatan Jepang.
Jumlahnya lebih tinggi daripada kematian harian pada puncak gelombang sebelumnya pada Agustus 2022, ketika melebihi 300 orang.
Dilansir AP, para ahli mengatakan alasan peningkatan terbaru tidak jelas, tetapi dapat dikaitkan dengan kematian akibat memburuknya penyakit kronis di kalangan pasien lanjut usia.
Jepang memperketat tindakan perbatasannya pada Jumat (30/12/2022), membuat tes antigen yang sudah dilakukan pada pendatang yang diduga memiliki Covid-19 dan wajib untuk semua orang yang datang dari daratan China.
Baca juga: Sejumlah Negara Wajibkan Wisatawan China Uji Covid-19, Beijing Cabut Karantina Pelancong Awal 2023
Mereka yang dites positif Covid-19 akan dikarantina hingga tujuh hari di fasilitas yang ditunjuk dan sampelnya akan digunakan untuk analisis genom.
Langkah-langkah tersebut dimulai menjelang liburan Tahun Baru yang ditandai dengan perjalanan dan pesta.
Penerbangan langsung antara China dan Jepang akan dibatasi pada empat bandara utama Jepang, kata pejabat pemerintah.
Jepang awal tahun ini berhenti mewajibkan tes Covid-19 untuk pendatang yang memiliki setidaknya tiga suntikan vaksin Covid-19.
Hal itu bagian dari pelonggaran negara setelah hampir menutup perbatasannya untuk turis asing selama sekitar dua tahun.
Musim liburan tahun ini menjadi yang pertama tanpa pembatasan virus Corona, selain rekomendasi untuk pemakaian dan pengujian masker.
Negara ini sekarang melaporkan sekitar 200.000 kasus harian yang diketahui.
Baca juga: Rumah Sakit dan Rumah Duka China Mulai Kewalahan Hadapi Membanjirnya Korban Virus Corona
Pada pertemuan awal pekan ini, para ahli memperingatkan penyebaran influenza yang cepat pada musim dingin ini juga berpotensi menambah tekanan pada sistem medis.
China baru-baru ini membalikkan kontrol anti-virus yang membuat negara itu terisolasi selama hampir tiga tahun dan mengumumkan menerbitkan kembali paspor dan visa untuk perjalanan ke luar negeri.
Sehingga, diperkirakan, akan dapat mengirim banyak orang Tionghoa ke luar negeri untuk liburan Tahun Baru Imlek di Januari 2023 yang meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan penyebaran virus Corona.