Breaking News

Kajian Islam

Bukan Meniup Terompet! 5 Hal Ini Dianjurkan pada Saat Malam Tahun Baru Masehi Kata Ustaz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS, menganjurkan untuk melakukan lima hal ini pada saat malam tahun baru Masehi.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Youtube/Ustadz Abdul Somad Official
Ustadz Abdul Somad (UAS). Bukan Meniup Terompet! 5 Hal Ini Dianjurkan pada Saat Malam Tahun Baru Masehi Kata Ustaz Abdul Somad 

Bukan Meniup Trompet! Inilah 5 Hal yang Dianjurkan pada Saat Malam Tahun Baru Kata Ustaz Abdul Somad

SERAMBINEWS.COM - Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS, menganjurkan untuk melakukan lima hal ini pada saat malam tahun baru Masehi.

Malam tahun baru merupakan perayaan yang paling dinanti-nanti oleh masyarakat di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Pergantian malam tahun baru biasanya dirayakan dengan meniup terompet, kembang api hingga bersenang-senang.

Namun ternyata, hal demikian tidak dianjurkan untuk umat muslim.

Lantas apa saja kegiatan yang dilakukan pada saat malam tahun baru? Simak penjelasan Ustaz Abdul Somad berikut ini.

Sebelum mengetahui kegiatan apa yang dianjurkan Ustaz Abdul Somad pada saat malam tahun baru, terlebih dulu anda mengetahui soal bagaimana hukum merayakan tahun baru dalam Islam.

Baca juga: Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi dalam Islam, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad atau UAS

Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim, maka timbullah pertanyaan soal bagaimana hukum merayakan tahun baru dalam Islam.

Apalagi, sebentar lagi tinggal menghitung jam, tak lama lagi kita akan dihadapkan pada malam pergantian tahun.

Tahun baru 2023 akan datang menyambut dan meninggalkan tahun 2022.

Di malam tahun baru, banyak cara orang merayakan malam pergantian tahun. 
Mulai dari menyalakan kembang api hingga bakar-bakar menjadi kegiatan yang lumrah kita jumpai di malam tahun baru.

Kaum anak muda pun paling banyak kita jumpai dalam perayaan malam pergantian tahun.

Sebenarnya bolehkah umat Islam merayakan tahun baru?

Baca juga: Sambut Tahun Baru 2023 Pasar Emas di Lhokseumawe Lesu, Ini Harga Emas Per Mayam Hari Ini

Apa hukum merayakan tahun baru bagi umat islam?

Simak penjelasan Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS terkait hukum merayakan tahun baru bagi umat Islam, seperti dikutip Serambinews.com dari channel Youtube Dakwah Cyber pada Sabtu (31/12/2022) yang diisi Ustaz Abdul Somad sebagai narasumber.

"Tanya Jawab Ust. Abdul Somad - Hukum Merayakan Tahun Baru | Dakwah Cyber," tulisnya pada keterangan video.

Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad terkait hukum merayakan tahun baru Masehi bagi umat Islam.

Sebagaimana diketahui, tahun baru Islam yakni tahun baru Hijriah, bukan Masehi.

Dalam perayaan pergantian malam tahun baru Masehi, seringkali dijumpai perayaan dengan meniup terompet.

Baca juga: Ide Menu untuk Malam Tahun Baru, Resep Sate Daging Shashlik Ala Chef Devina Hermawan, Gurih Mantap!

Padahal, meniup terompet bukanlah tradisi muslim.

"Meniup-meniup terompet adalah tradisi Yahudi pada perjanjian lama," 

"Itu ditiuplah terompet tanduk kerbau untuk menyambut tahun baru, maka jangan kasih anak-anak kita untuk meniup terompet," kata UAS di awal video.

Justru dianjurkan oleh Ustaz Abdul Somad, malam tahun baru sebaiknya melakukan lima hal berikut ini, diantaranya:

  1. Muhasabah diri
  2. Mendekatkan diri kepada Allah
  3. Menghidupkan suasana masjid
  4. Pengajian
  5. Mengadakan atau ikut tablig kkbar

Baca juga: Kalendernya Digunakan, Apa Boleh Muslim Ikut Rayakan Tahun Baru Masehi? Ini Penjelasan Ustad Somad

Malam tahun baru sebaiknya digunakan untuk muhasabah diri dan menjadikan momen tersebut sebagai waktu untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.

Lanjut UAS, juga disarankan untuk lebih menghidupkan suasana masjid seperti membuat pengajian atau mengadakan tabliq akbar.

"Malam tahun baru, masjid buat tabliq akbar, undang ustadz dan lakukan muhasabah, jam 12 jam satu terus," tuturnya.

Selain itu, saran UAS selanjutnya adalah masjid-masjid melakukan pengajian agar pemuda dan warga tidak ikut membakar mercon maupun meniup terompet.

Warga juga bisa menghadiri kajian ilmu di masjid atau paling tidak jika tidak ingin muncul keinginan merayakan, setelah isya langsung tidur.

"Anak-anak muda yang tidak datang ke masjid, habis isya tidur, kalau tidak bisa tidur, makan obat tidur dua biji. Jangan ikut merayakan tahun baru," tegasnya.

Baca juga: Kalendernya Digunakan, Apa Boleh Muslim Ikut Rayakan Tahun Baru Masehi? Ini Penjelasan Ustad Somad

Perkara demikian bisa dijadikan salah satu cara agar tidak terikut merayakan tahun baru Masehi.

Apalagi saat ini pengajian-pengajian bisa lihat dari YouTube.

Menurut UAS, lebih baik warga menyibukkan diri melakukan muhasabah di masjid daripada meniup terompet maupun membakar mercon.

Sebab, budaya demikian tidak ada di dalam Islam.

Selain itu, tentu membakar mercun akan merugikan kondisi keuangan, sebab uang yang seharusnya bisa dipergunakan untuk beli hal lain yang bermanfaat, malah terbakar dengan membakar mercun.

Pergantian tahun baru dari 2022 menuju tahun 2023 hanya menghitung jam.

Sebaiknya, hal yang perlu dilakukan adalah merenungi tahun 2022 yang telah dilalui, agar pada tahun 2023 bisa menjadi lebih baik.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved