Pria Bersenjata Serang Penjara di Meksiko, 14 Orang Tewas dan 24 Narapidana Melarikan Diri

SERAMBINEWS.COM, CIUDAD JUAREZ - Puluhan pria bersenjata menyerang sebuah penjara di Kota Ciudad Juarez, Meksiko utara pada Minggu (01/01/2022).

Serangan itu menyebabkan 14 orang tewas dan 24 narapidana melarikan diri, kata kantor kejaksaan negara bagian Chihuahua.

Sejumlah pria bersenjata di atas kendaraan lapis baja ikut ambil bagian dalam serangan itu, dan yang tewas termasuk 10 penjaga penjara dan agen keamanan.

Sekitar lima jam setelah serangan fajar dimulai, pasukan keamanan berhasil mengendalikan situasi.

Tetapi, juga meletus perkelahian antara narapidana di dalam penjara negara bagian yang luas, dekat perbatasan Meksiko dengan Amerika Serikat.

Beberapa saat sebelum serangan, orang-orang bersenjata menembaki polisi kota di sepanjang boulevard terdekat, memicu pengejaran mobil yang berakhir dengan penyitaan kendaraan dan empat orang.

Baca juga: Partai Politik Aung San Suu Kyi Kutuk Junta Militer Myanmar, Hukuman Jadi 33 Tahun Penjara

Belakangan, penyerang di Hummer menembaki sekelompok agen keamanan lain di luar penjara, katanya.

Adegan kekacauan terjadi saat kerabat beberapa tahanan menunggu kunjungan Tahun Baru di luar kompleks.

Di dalam, beberapa narapidana yang melakukan kerusuhan membakar berbagai objek dan bentrok dengan penjaga penjara, lapor media setempat.

Dilansir AP, Jaksa mengatakan narapidana dari berbagai kelompok kriminal dan kartel narkoba yag ditempatkan di blok sel terpisah bentrok, sehingga 13 orang terluka.

Empat orang ditahan, kata jaksa penuntut, tanpa menyebutkan apakah mereka adalah narapidana atau penyerang bersenjata.

Rincian tidak tersedia tentang bagaimana 24 narapidana yang melarikan diri dapat melarikan diri.

Baca juga: ISIS Serang Penjara Kurdi, Targetkan Bebaskan Rekannya, Enam Pejuang dan Dua Militan Tewas

Jaksa di kota, yang berada di seberang perbatasan dari El Paso, Texas, mengatakan mereka sedang menyelidiki motif serangan itu.

Ciudad Juarez, tempat bentrokan kekerasan selama bertahun-tahun antara pasukan keamanan dan saingan kartel narkoba Sinaloa dan Juarez, yang telah menewaskan ribuan orang selama dekade terakhir.

Penjara itu sendiri telah menyaksikan banyak pertempuran dan kerusuhan, termasuk episode berdarah Maret 2009 yang menewaskan 20 orang.