Internasional

Iran Mengamuk, Majalah Satir Prancis Charlie Hebdo Gelar Kontes Karikatur Ayatollah Ali Khamenei

Pemerinta Iran mengamuk atas kontes majalah satir Prancis, Charlie Hebdo tentang kartun pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei .

Editor: M Nur Pakar
Chalie Hebdo
Karikatur Ayatollah Ali Khamenei di majalah satir Prancis, Charlie Hebdo yang memicu kemarahan Iran. 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemerinta Iran mengamuk atas kontes majalah satir Prancis, Charlie Hebdo tentang kartun pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei .

Edisi terbaru majalah tersebut menampilkan para pemenang kontes kartun baru-baru ini.

Di mana para peserta diminta untuk menggambar karikatur Khamenei yang paling ofensif, yang telah memegang jabatan tertinggi Iran selama lebih dari 30 tahun.

Kontes itu disebut sebagai bentuk dukungan untuk protes anti-pemerintah yang mengguncang Iran sebagai tanggapan atas kematian seorang wanita dalam tahanan polisi moral Iran pada September 2022.

Dilansir AFP, Kamis (05/01/2023), salah satu finalis menggambarkan seorang ulama bersorban meraih jerat algojo saat dia tenggelam dalam darah.

Yang lain menunjukkan Khamenei berpegangan pada singgasana raksasa di atas kepalan tangan pengunjuk rasa.

Baca juga: Majalah Charlie Hebdo Kembali Tuai Kritik Usai Buat Gambar Ratu Elizabeth II

Lainnya menggambarkan adegan yang lebih vulgar dan eksplisit secara seksual.

Charlie Hebdo memiliki sejarah panjang menerbitkan kartun vulgar yang mengejek kaum Islamis.

Pada 7 Januari 2015, dua ekstremis al-Qaeda kelahiran Prancis menyerang kantor surat kabar tersebut, menewaskan 12 kartunis, dan telah menjadi sasaran serangan lain selama bertahun-tahun.

Majalah tersebut menampilkan dirinya sebagai penganjur demokrasi dan kebebasan berekspresi.

Tetapi secara rutin mendorong batas undang-undang ujaran kebencian Prancis dengan karikatur yang sering kali eksplisit secara seksual yang menargetkan hampir semua orang.

Pemerintah Prancis, meski membela kebebasan berbicara, telah menegur majalah milik swasta itu di masa lalu karena mengipasi ketegangan.(*)

Baca juga: Mengenal Media Satir Perancis, Charlie Hebdo, Tak Jera Meski Karyawannya Pernah Tewas Diserang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved