Mihrab

Ustadz Fuadi Yusuf Ajak Masyarakat Aceh Hindari Hedonisme Berbingkai Syariah

Kita senang dan bangga telah melewati transformasi tersebut, namun kita bisa melihat perubahan cepat yang kita alami telah mengubah pula gaya hidup.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala KUA Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, Ustaz Fuadi Yusuf SFil.I 

Ustadz Fuadi Yusuf Ajak Masyarakat Aceh Hindari Hedonisme Berbingkai Syariah

SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR -  Setelah 18 tahun tsunami melanda Aceh, banyak suka dan duka yang dilalui masyarakat Aceh dalam aspek agama, pendidikan, ekonomi, politik, serta sosio-kultural.

Masyarakat Aceh yang hidup di Bumi Syariah dengan landasan Qanun telah bertransformasi melalui pendidikan agama dengan dibentuknya Dinas Pendidikan Dayah.

Sementara di bidang politik lahirnya partai lokal Aceh, di bidang ekonomi praktik perbankan syariah, dan dalam bidang sosial budaya terbentuknya Majelis Adat Aceh.

“Kita senang dan bangga telah melewati transformasi tersebut, apalagi dibarengi digitalisasi semua penjuru, namun kita bisa melihat perubahan cepat yang kita alami telah mengubah pula gaya hidup dan pola pikir umat,” kata Kepala KUA Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, Ustaz Fuadi Yusuf SFil.I.

Baca juga: Lakukan 4 Amalan Ini pada Malam Jumat dapat Keistimewaan Dunia Akhirat, Lengkap Bacaan Doanya

Hal ini akan dijabarkannya lebih lanjut dalam khutbah Jumat di Masjid Madinatussalam Lhoong, (6/1/2023) bertepatan dengan 13 Jumadil Akhir 1444 Hijriah.

Menurut Fuadi Yusuf, perilaku hedonisme telah menjadi gaya hidup umat masa kini, suka tidak suka bahwa perubahan yang terjadi setelah 18 tahun tsunami Aceh telah merasuki sebagian besar masyarakat muslim Aceh.

Misalnya gaya hidup glamour, mengoleksi barang mewah berlebihan, suka jalan-jalan, serta hidup foya-foya. “Semua prilaku itu bisa diakses melalui media sosial masing-masing,” tegasnya.

Lebih lanjut, alumni Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry ini menguraikan beberapa sikap hedonis tercermin dari tujuan hidup.

Yakni mereka hanya untuk kesenangan pribadi (individualis), tidak peduli kepentingan orang lain (egois), dan tidak pernah puas terhadap apa yang dimiliki (tamak).

Sikap hedonis lainnya, cenderung diskriminatif (zalim), sombong, dan melihat sesuatu dari segi materi semata.

Melihat fenomena hedonisme yang melanda umat manusia, seharus lebih mewaspadainya sebab Allah SWT telah mengingatkan manusia dalam Al Qur’an surat Al-Isra ayat 16:

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri tersebut (taat kepada Allah), bila mereka durhaka, maka sepantasnya berlakulah perkataan Kami (hukuman Allah), kemudian kami binasakan negeri itu.”

Baca juga: Hindari Perbuatan yang Merusak Hati, Disampaikan Tgk Rayyan Dalam Khutbah Jumat Besok di Aceh Besar

Untuk itu, Ustadz Fuadi Yusuf menawarkan solusi dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan gaya hidup hedonis.

Yaitu dengan cara mensyukuri apa yang dimiliki, memperkokoh persaudaraan umat, dan melakukan dialektika berbingkai ainur rahmah (mata kasih sayang).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved