Breaking News

Mihrab

Islam Sebagai Kekuatan Pemersatu, Tgk Zikrullah Ajak Umat Kembali ke Nilai Tauhid dan Toleransi

Ia mengutip firman Allah dalam QS Al-Hujurat: 13 yang menegaskan bahwa manusia diciptakan berbeda agar saling mengenal, bukan bermusuhan.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Nusantara, Tgk Zikrullah Nuzuli SPd MPd 

Islam Sebagai Kekuatan Pemersatu, Tgk Zikrullah Ajak Umat Kembali ke Nilai Tauhid dan Toleransi

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Agama Islam sering kali disalahpahami oleh sebagian kalangan sebagai sumber perpecahan atau konflik.

Padahal, jika ditelaah lebih dalam pada sumber ajarannya, inti dari ajaran Islam adalah persatuan (wahdah), perdamaian (salam), dan kasih sayang (rahmah) yang universal. 

Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) STAI Nusantara, Tgk Zikrullah Nuzuli SPd MPd, menegaskan bahwa Islam hadir untuk menyatukan umat manusia, bukan memecah belah.

“Islam merangkul seluruh umat dan alam semesta. Prinsip fundamental dalam Islam adalah Tauhid yaitu keyakinan akan Keesaan Allah SWT. Keyakinan tunggal ini menjadi poros yang menyatukan seluruh umat Islam dari berbagai suku, ras, dan negara,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).

Ia mengutip firman Allah dalam QS Al-Hujurat: 13 yang menegaskan bahwa manusia diciptakan berbeda agar saling mengenal, bukan bermusuhan.

Prinsip ini menjadi dasar toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman.

Tgk Zikrullah juga menjelaskan, rukun Islam dirancang untuk menumbuhkan solidaritas dan kesetaraan sosial.

Dalam shalat berjamaah misalnya, semua berdiri sejajar tanpa memandang status.

Sementara zakat dan sedekah menjadi instrumen keadilan ekonomi untuk mencegah kesenjangan yang dapat memicu perpecahan.

“Rukun Islam, yang menjadi pilar praktik ibadah, dirancang secara inheren untuk menumbuhkan solidaritas dan persaudaraan. Menghilangkan status dan kelas sosial. Praktik ini mengajarkan disiplin kolektif,” paparnya.

Menurutnya, Islam tidak hanya menekankan persaudaraan sesama muslim (Ukhuwah Islamiyah), tetapi juga persaudaraan sesama manusia (Ukhuwah Insaniyah).

Menumbuhkan empati bersama dan pengalaman spiritual kolektif, yang memperkuat ikatan batin antarsesama Muslim.

Islam juga menganjurkan umatnya untuk bersikap toleransi dalam keberagaman, Al-Qur'an mengakui keberagaman suku dan bangsa (QS. Al-Hujurat ayat 13) sebagai sarana untuk saling mengenal (ta'aruf), bukan untuk saling membenci.

Perbedaan adalah sunnatullah (ketetapan Allah) yang harus disikapi dengan toleransi dan saling menghormati.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved