Internasional
Sopir Truk Jordania Mogok, Kenaikan Harga Barang dan Minyak Telah Menambah Kesengsaraan Penduduk
Sopir truk di Jordania selatan, sebuah kawasan termiskin sudah melakukan mogok selama beberapa malam.
"Sekarang seperti punya sepeda," katanya.
Sementara, pemerintah bersikukuh penurunan harga diesel akan membahayakan reformasi penting untuk kehati-hatian fiskal.
Walau demikian, pemerintah berusaha memenuhi tuntutan pengemudi, walau setengah jalan dengan menaikkan tarif yang dapat mereka kenakan untuk pengangkutan komersial dan transportasi.
Baca juga: Sopir Truk Jordania Bersedia Akhiri Mogok, Jika Tuntutan Harga Bakar Murah Dipenuhi
“Kami mencari ke segala arah untuk meringankan intensitas situasi ekonomi warga,” kata Menteri Dalam Negeri Mazen Farrayeh setelah pasukan memadamkan kerusuhan Desember 2022.
Seperti banyak negara Arab, Jordania dalam dekade terakhir mengalami kerusuhan yang meluas karena mengurangi subsidi pangan dan bahan bakar.
Perekonomiannya yang bergantung pada bantuan sudah terhuyung-huyung dari utang publik $40 miliar dan pengangguran yang tinggi.
Bahkan, bisnis transitnya yang dulu ramai ke tetangga Irak dan Arab Saudi menyusut.
Suku-suku Badui di Maan dan daerah-daerah sekitarnya sangat terpukul oleh berkurangnya lahan penggembalaan untuk ternak.
Sementara kontrol perbatasan yang lebih ketat oleh Arab Saudi telah membendung penyelundupan yang menguntungkan.
Penduduk mengatakan pemerintah berturut-turut telah gagal menciptakan lapangan kerja.
Tetapi para pejabat menentang dengan menyuntikkan jutaan dolar bantuan asing dalam beberapa tahun terakhir untuk memperluas infrastruktur dan meningkatkan jalan raya gurun.
Pemerintah telah berjuang memenuhi tuntutan akan lebih banyak pekerjaan yang telah lama menenangkan suku-suku yang menjadi tulang punggung dukungan bagi dinasti Hashemite yang berkuasa.
Setelah masalah tersebut, Raja Abdullah II yang berpendidikan Barat, yang dorongan modernisasinya menghadapi tekanan kesukuan untuk keuntungan ekonomi yang lebih besar, mengunjungi proyek pertanian dan wisata yang disponsori negara di selatan.
Raja Abdullah II dengan pakaian santai, mengobrol dengan wanita dari desa Badui di wilayah akuifer Disi dekat Arab Saudi.
Di mana pihak berwenang berharap pembangunan dapat membawa pemuda pengangguran yang melempar batu dari jalanan.
Sisa Rumah Firaun di Bawah Tanah Mesir Beredar Luas Media Sosial, Apa yang Sebenarnya Terjadi? |
![]() |
---|
Vietnam Tingkatkan Tunjangan Guru 70 Persen Hingga 100 Persen Bagi Guru di Wilayah Tertinggal |
![]() |
---|
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
The Fed Siap Tekan Suku Bunga, Wall Street Bergairah, Trump Ngamuk Lagi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.