Breaking News

Internasional

Sopir Truk Jordania Mogok, Kenaikan Harga Barang dan Minyak Telah Menambah Kesengsaraan Penduduk

Sopir truk di Jordania selatan, sebuah kawasan termiskin sudah melakukan mogok selama beberapa malam.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Sopir bus melanjutkan pemogokan yang dimulai lebih dari 10 hari sebelumnya untuk memprotes kenaikan harga bahan bakar di Provinsi Maan pada Jumat (16/12/2022). 

SERAMBINEWS.COM, MAAN - Sopir truk di Jordania selatan, sebuah kawasan termiskin sudah melakukan mogok selama beberapa malam.

Seperti sopir truk Suleiman Abu Al-Zait yang menghabiskan beberapa malam yang panjang di jalan raya nasional di sepanjang kota asalnya, Maan.

Dia juga menjaga jalur piket yang menimbulkan malapetaka pada perdagangan darat.

“Diesel merupakan garis hidup saya,” kata Abu Al-Zait (54) yang mata pencahariannya terancam oleh kenaikan harga bahan bakar yang tinggi sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Dilansir Reuters, Jumat (13/01/2022), aksi mogok selama sebulan telah merugikan Jordania puluhan juta dolar akibat bongkar muat di pelabuhan Laut Merah Aqaba terhenti.

Mogok para sopir dan pekerja sempat mereda akhir tahun lalu.

Setelah tindakan keras pasukan keamanan untuk menghentikan pemuda Badui yang tidak puas dari dusun gurun dekat Maan melempar batu ke gerbong wisata dan trailer.

Baca juga: Dubes Jordania Tuduh Israel Ingin Picu Kekerasan Baru, Netanyahu Tegaskan Status Quo Tidak Berubah

Tindakan keras tersebut menyebabkan empat kematian di antara pasukan keamanan dan satu orang yang menurut pihak berwenang adalah buronan militan, serta puluhan luka-luka dan ratusan penangkapan.

Itu menjadi kerusuhan terbaru di Maan, kubu suku miskin sekitar 250 km selatan ibu kota Amman.

Lokasinya antara Aqaba dan rute utama di sepanjang rel kereta api Hijaz tua ke Mekkah telah menjadikannya pusat transportasi yang pentingdan arus lintas kejahatan, penyelundupan, dan ketidakpuasan Badui.

Dikenal karena menentang otoritas pusat, wilayah selatan di sekitar Maan telah berulang kali meletus menjadi protes keras dalam beberapa tahun terakhir ini.

Kenaikan harga bahan bakar, dikombinasikan dengan pajak yang tinggi dan biaya makanan yang melonjak di negara yang mengimpor sebagian besar barang, telah membuat hidup tidak terjangkau bagi banyak orang.

Baca juga: Jordania Jadi Tuan Rumah KTT Timur Tengah, Fokuskan Krisis Regional, Khususnya Irak

“Suku cadang, oli motor, dan biaya operasional naik, ini menekan kami,” kata Salamah Abdullah, seorang pemilik truk di Maan.

“Dulu sebuah truk dulu memiliki nilai," ujarnya.

"Di saat-saat yang lebih baik, Anda akan meletakkan trailer di depan rumah Anda untuk dibanggakan di depan orang-orang," jelasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved