Berita Aceh Timur

BKSDA Aceh Turunkan Pawang untuk Jauhkan Harimau di Seumanah Jaya

Sebelum melakukan ritual pengusiran harimau, Pawang Jauhari mengecek jejak harimau di kebun warga yang berjarak sekitar 100 meter dari permukiman.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Taufik Hidayat
Foto Kiriman Warga
Jauhari pawang harimau yang didatangkan BKSDA Aceh, melakukan ritual untuk menjauhkan Harimau dari pemukiman penduduk di Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, Sabtu (14/1/2023) 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur 

SERAMBINEWS.COM, IDI - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, menurunkan Jauhari Pawang Harimau ke Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.

Jauhari sendiri adalah anak almarhum Kek Sarwani Sabi (83) pawang harimau terkenal asal Desa Blang Sibatong, Kecamatan Bubon, Aceh Barat.

Didampingi Keuchik Seumanah Jaya, M Sabri, petugas CRU Serbajadi, M Thayeb, petugas Forum Konservasi Lauser (FKL) Junaidi, dan WCS serta perangkat desa lainnya Jauhari sang Pawang Harimau melakukan ritual untuk menjauhkan Harimau dari pemukiman penduduk.

Petugas CRU Serbajadi M Thayeb mengatakan, sebulan terakhir ini, masyarakat Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, dikejutkan dengan penampakan jejak kaki harimau di kebun warga yang tak jauh dari pemukiman penduduk.

Bahkan sejumlah warga pernah melihat kawanan harimau (satu induk dua anaknya) di kawasan tepi sungai Peureulak, dan di perkebunan warga. Namun sejauh ini harimau itu tidak menganggu warga maupun memangsa ternak.

Merespon keresahan warganya, beberapa waktu lalu Sekdes Seumanah Jaya, Mahyudi, melapor ke BKSDA resort Langsa, kemudian petugas BKSDA turun ke lokasi melakukan pengecekan, selanjutnya BKSDA menurunkan pawang harimau ke lokasi.

Sebelum melakukan ritual pengusiran harimau. Jauhari didampingi perangkat Desa Seumanah Jaya, lebih dulu ziarah ke Makam keramat Putroe Nurul Akla yang ada di desa itu.

Kemudian didampingi perangkat desa, Pawang Jauhari mengecek jejak harimau di kebun warga yang berjarak sekitar 100 meter dari pemukiman penduduk.

Kemudian Pawang Jauhari mengorek lubang di tanah sambil membakar kemenyan dan membacakan doa ritual. Selanjutnya, Pawang Jauhari menanamkan pohon Asam Cekala atau Kecombrang pada lubang tersebut.

Saat dihubungi Serambinews.com, Pawang Jauhari mengatakan Insya Allah, atas Izin Allah harimau itu tidak akan nampak lagi.

Jauhari mengatakan harimau tersebut tidak mengganggu orang maupun ternak. "Harimau ini juga makhluk Allah SWT, kita sebagai manusia yang memiliki pikiran jadi jangan menganggunya, jangan meracun, dan memasang jerat. Kita mohon kepada Allah SWT, semoga Harimau itu tidak menampakkan diri lagi," pesan Pawang Jauhari.

Karena di Desa Seumanah Jaya, kata Jauhari, masih ada makam keramat, sehingga ia berpesan kepada masyarakat agar meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, dan menjauhkan perbuatan-perbuatan yang salah.

“Jaga dan lestarikan dua makam keramat yang ada di desa ini, panjatkan doa kepada mereka agar kita mendapatkan pahala dari Allah SWT," pesan Pawang Jauhari.

Sementara itu, M Sabri Keuchik Gampong Seumanah Jaya, mengucapkan terimakasih kepada BKSDA yang sudah menurunkan pawang untuk menjauhkan Harimau dari pemukiman penduduk masyarakat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved