Breaking News

Info Kesehatan

Kalau Sayang Istri dan Anak, Segeralah Berhenti Merokok!

"Nah, perokok yang seperti ini tetap saja membahayakan keluarganya karena rokok itu asap dan nikotinnya tetap lengket di jari, kuku, bibir...

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBI FM/ILHAM
Dokter Aslinar, SpA, M.Biomed (Wakil Ketua IDAI Aceh), dr. Natassya Phebe (Nutrition Officer UNICEF Aceh), dan Dr. dr. Yunita Arliny, M.Kes., Sp.P(K) FAPSR, Dosen Pulmonologi Fakultas Kedokteran USK (tampil via zoom), menjadi narasumber talkshow bersama Unicef, USK, IDAI, dan Flower Aceh, dengan tema “Dampak Rokok terhadap Kasus Stunting”, di Radio Serambi FM 90.2, Sabtu (14/1/2023) sore. Talkshow tersebut dipandu Wartawan Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika. Kalau Sayang Istri dan Anak, Segeralah Berhenti Merokok! 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tiga dokter yang menjadi narasumber talkshow di Radio Serambi FM, Sabtu (14/1/2023) mengingatkan bahaya rokok bagi kesehatan keluarga, khususnya bagi ibu hamil (bumil) dan janin maupun bayinya.

Mereka menyatakan bahwa rokok merupakan salah satu faktor lingkungan (eksternal) yang ikut memengaruhi terjadinya stunting (gagal tumbuh) pada anak.

"Oleh karenanya kalau sayang anak, sayang keluarga, berhentilah merokok," kata dr Aslinar SpA, M.Biomed.

Wakil Ketua Ikatan Dokter Ahli Anak (IDAI) Cabang Aceh ini merupakan salah satu dari tiga narasumber dalam talkshow pada Sabtu sore itu.

Dua narasumber lainnya adalah dr Natassya Phebe selaku Nutrition Officer Unicef Perwakilan Aceh dan Dr dr Yunita Arliny MKes, SpP(K), FAPSR selaku dokter spesialis paru dan Dosen Pulmonologi Fakultas Kedokteran (FK) USK.

Dua narasumber hadir langsung di Studio Serambi FM dipandu host Yarmen Dinamika, sedangkan Dr Yunita Arliny ikut talkshow melalui zoom meeting karena sedang berada di Jakarta.

Talkshow berjudul Dampak Rokok terhadap Kasus Stunting tersebut terselenggara atas kerja sama Unicef Perwakilan Aceh dan Flower Aceh sebagai mitra pelaksana, serta Fakultas Kedokteran USK, dan Ikatan Dokter Ahli Anak (IDAI) Cabang Aceh.

Doktor Yunita Arliny mengatakan, perokok itu ada dua jenis, yakni perokok aktif dan perokok pasif. "Keduanya sama berbahayanya bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya," ujarnya.

Dosen pulmonologi FK USK ini mengatakan, tubuh manusia dirancang Allah untuk tidak dapat menerima semua zat yang tidak menguntungkan. Salah satunya adalah nikotin yang terkandung dalam asap rokok.

Jika dilanggar juga, maka paru-paru akan mengalami iritasi, mengering, dapat menyebabkan risiko gagal paru, dan berkurangnya kemampuan tubuh melawan penyakit.

Menurutnya, ada perokok pria yang berdalih bahwa dia tidak merokok di dalam rumah, tapi di luar rumah (di teras atau pekarangan rumah, di warung, atau di tempat kerja).

"Nah, perokok yang seperti ini tetap saja membahayakan keluarganya karena rokok itu asap dan nikotinnya tetap lengket di jari, kuku, bibir, wajah, rambut, dan pakaian. Ini tetap membahayakan bagi kesehatan istri dan anak-anaknya," kata spesialis paru ini.

Saat ini, lanjut Yunita, jumlah perokok di kalangan remaja meningkat 5-10 persen dari sebelumnya. Tren ini sangat memprihatinkan. Lima hingga sepuluh tahun lagi mereka inilah yang jadi pemuda atau orang dewasa dengan kebiasaan tetap sebagai perokok aktif.

Kalau mereka berada di lingkungan ibu hamil atau istrinya sedang hamil, sedangkan ia tetap merokok maka paparan asap rokoknya akan memengaruhi kondisi janin.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved