Waduh, Jumlah Penduduk Miskin Makin Banyak Akibat Kenaikan Harga BBM dan Banyaknya PHK
Presentase penduduk miskin pada bulan September 2022 mencapai 9,57 persen. Sedangkan, tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat mencatat jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan sebesar 0,20 juta orang di bulan September 2022 dibandingkan dengan bulan Maret 2022.
Kepala BPS Pusat, Margo Yuwono mengatakan berdasarkan kenaikan itu jumlah penduduk miskin di bulan September 2022 menjadi 26,36 juta orang.
"Jumlah penduduk miskin pada September 2022 itu sebesar 26,36 juta orang. Jumlah penduduk miskin pada September 2022 ini naik 0,20 juta orang kalau dibandingkan dengan Maret 2022," kata Margo Yuwono di Kantor BPS, Jakarta, Senin (16/1/2023).
Margo memaparkan, presentase penduduk miskin pada bulan September 2022 mencapai 9,57 persen. Sedangkan, tingkat kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen dibandingkan Maret 2022.
"Jadi di September ini tingkat kita naik tipis hanya 0,03 persen dan bahkan kalau kita bandingkan dengan September 2021, angka kemiskinan kita masih turun sebesar 0,4 persen dibanding September 2021," tutur dia.
Baca juga: Perdana Menteri Jepang Klaim, Asia Timur Akan Menjadi Ukraina Berikutnya, Tuduh China Makin Agresif
Baca juga: Nasib Kota Soledar Makin Memprihatinkan, Tinggal Jadi Puing-Puing, Pertempuran Terus Berkecamuk
Baca juga: Perang Rusia Ukraina: Ledakan Terdengar di Ibu Kota Kiev, Jaringan Listrik Hancur
Margo menyampaikan, terdapat beberapa aspek yang mendorong angka kemiskinan semakin naik. Satu diantaranya adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) serta penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
"Sepanjang September 2002 itu terjadi pemutusan hubungan kerja di sektor Padat Karya, seperti industri tekstil, alas kaki, serta perusahaan teknologi," ucapnya.
"Juga september 2022 di sana ada penyesuaian harga BBM ya ini kalau dilihat dari rilis kita itu berdampak pada peningkatan biaya produksi pertanian," lanjut dia.
Selain itu, penyesuaian harga BBM ini turut berdampak pada kenaikan harga komoditas pangan yang dikonsumsi oleh penduduk miskin. Kata dia, penyesuaian harga itu berdampak kepada kenaikan harga yang harus dibayar oleh kelompok penduduk miskin. Sehingga, berpengaruh pada daya beli oleh penduduk miskin.
Margo menuturkan, komoditas beras, mengalami peningkatan 1,46 persen, gula pasir meningkat 2,35 persen, tepung terigu meningkat 13,97 persen, cabai merah meningkat 42,60 persen dan telur ayam ras meningkat 19,01 persen.
"Dengan meningkatnya beberapa komoditas yang dikonsumsi oleh penduduk miskin yang menjadi basket penghitungan kita, ini menyebabkan garis kemiskinan atau GK september 2022 naik 5,95 persen kalau dibandingkan dengan maret 2022," tegasnya.
Terakhir, Margo menegaskan, peningkatan garis kemiskinan pada September 2022 inj menjadi peningkatan tertinggi selama 9 tahun terakhir atau pada September 2012 dengan nilai garis kemiskinan naik 6,84 persen point, pascakenaikan harga BBM.
"Peningkatan garis kemiskinan atau GK september 2022 sebesar 5,95 persen merupakan peningkatan tertinggi dalam 9 tahun terakhir, tepatnya sejak September 2013," kata dia.
Ekspor Turun
BPS juga mencatat kinerja ekspor migas dan nonmigas mencapai 23,83 miliar dolar Amerika Serikat pada Desember 2022. Nilai ekspor tersebut disebut menurun 1,10 persen jika dibandingkan November 2022 atau secara Month to Month.
Jumlah Penduduk Miskin di Aceh Besar Mengalami Penurunan, Iswanto Beberkan Sejumlah Gebrakan |
![]() |
---|
Kabupaten dan Gampong Berperan Entaskan Kemiskinan |
![]() |
---|
Penduduk Miskin Aceh Bisa BertambahJika Salah Ambil Kebijakan |
![]() |
---|
Penduduk Miskin di Aceh Bertambah, Hingga September 2022 Mencapai 818.470 Orang |
![]() |
---|
Selamatkan Bonus Demografi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.