Internasional
Amerika Serikat Tolak Kirim Tank Abrams ke Kiev, NATO Terus Berupaya Bantu Senjata ke Ukraina
Amerika Serikat ingin mematahkan dinamika peperangan yang ditimbulkan oleh Rusia.
SRAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat ingin mematahkan dinamika peperangan yang ditimbulkan oleh Rusia.
Hal itu seiring garis depan di Ukraina tetap hampir beku.
Dengan kemampuan militer yang baru diumumkan yang diharapkan akan melontarkan serangan Kiev terhadap pasukan Rusia, kata seorang pejabat senior Pentagon.
Tapi, Pentagon masih belum siap untuk memenuhi permintaan Keiv untuk tank tempur utama M1 Abrams yang boros bahan bakar, kata Colin Kahl, penasihat kebijakan utama Pentagon.
"Saya kira kita belum sampai di sana," kata Kahl, setelah baru saja kembali dari perjalanan ke Ukraina.
“Tank Abrams merupakan peralatan yang sangat rumit," ujarnya.
"Itu mahal danSulit untuk dilatih, karena memiliki mesin jet.” jelasnya.
Baca juga: Finlandia Ingin Jadi Anggota NATO, Tidak Mau Jadi Sasaran Agresi Rusia Seperti Ukraina
Dilansir The Independent, Kamis (19/01/2023), Barat dan Ukraina masih menemui jalan buntu dengan tuntutan tank tempur modern.
Volodymyr Zelensky terus mendesak sekutunya, terutama di Eropa untuk membantu pasukannya dengan artileri yang lebih baik daripada tank era Uni Soviet yang masih digunakan saat ini.
Sementara, Rusia sedang mempersiapkan perang jangka panjang untuk menumpas perlawanan Ukraina.
Menanggapi hal itu, NATO harus bersiap-siap untuk jangka panjang dalam mendukung Ukraina selama diperlukan, kata Wakil Sekretaris Jenderal NATO kepada para pemimpin militer dari seluruh Eropa.
Berbicara pada pembukaan pertemuan para pemimpin militer di Brussel, Mircea Geoana mengatakan negara-negara NATO harus berinvestasi lebih banyak dalam pertahanan.
Seperti meningkatkan manufaktur industri militer, dan memanfaatkan teknologi baru untuk mempersiapkan perang di masa depan.
Baca juga: Penasihat Presiden Ukraina Mengundurkan Diri, Rudal Rusia Ditembak Jatuh di Gedung Apartemen Dnipro
Saat perang Rusia di Ukraina mendekati satu tahun, para pemimpin NATO diharapkan membahas bagaimana sekutu dapat memperluas pengiriman senjata.
Termasuk pelatihan dan dukungan ke Ukraina dalam beberapa bulan mendatang, dan bagaimana dapat lebih jauh menopang pertahanan mereka sendiri.
“Kami tidak memiliki indikasi tujuan Putin telah berubah,” kata Geoana.
Dia menambahkan Rusia telah memobilisasi lebih dari 200.000 pasukan tambahan.
“Jadi kita harus siap untuk jangka panjang dan 2023 akan menjadi tahun yang sulit dan kami perlu mendukung Ukraina selama diperlukan," tegasnya.
Sedangkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menegaskan Ukraina membutuhkan peningkatan yang signifikan dalam senjata pada saat yang sangat penting untuk mengjadpai invasi Rusia.
Baca juga: Pertempuran Sengit Terus Berlanjut di Bakhmut, 8.000 Warga Ukraina Menolak Mengungsi
Dia mengatakan dukungan semacam itu menjadi satu-satunya cara menuju solusi damai yang dirundingkan.
NATO dan para pemimpin pertahanan dari sekitar 50 negara mengadakan pembicaraan di Pangkalan Udara Ramstein Jerman pada Jumat (20/01/2023).
"Ini menjadi momen penting dalam perang dan perlunya peningkatan dukungan yang signifikan untuk Ukraina," kata Stoltenberg kepada Reuters dalam wawancara di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
“Jika kita menginginkan solusi damai yang dinegosiasikan besok, kita perlu menyediakan lebih banyak senjata hari ini,” tambahnya.
Fokus di Ramstein diharapkan bukan pada apa yang akan diberikan Amerika Serikat.
Tetapi apakah Jerman akan mengangkat penentangannya untuk mengirim tank tempur Leopard ke Ukraina atau setidaknya menyetujui transfer dari negara-negara sekutu.
Polandia dan Lituania telah berjanji untuk mengirimkan tank-tank tersebut tetapi membutuhkan persetujuan dari Jerman.(*)
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
The Fed Siap Tekan Suku Bunga, Wall Street Bergairah, Trump Ngamuk Lagi? |
![]() |
---|
Korea Selatan Hujani Peluru Peringatan, Tentara Korut Kabur dari Perbatasan! |
![]() |
---|
Misteri Kematian Zara Qairina: Sidang Penentuan Pemeriksaan Digelar Hari Ini, 195 Saksi Diperiksa! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.