Berita Aceh Tamiang

Meurah Budiman Berkunjung ke Kantor BNPB Bahas Penanggulangan Banjir Aceh Tamiang

Kunjungan ke BNPB ini guna mempercepat penanganan pascabencana banjir di Kabupaten Aceh Tamiang yang beberapa kali terjadi di tahun 2022.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Taufik Hidayat
Dok Humas
Pj Bupati Aceh Tamiang Meurah Budiman (dua kanan) saat berkunjung ke kantor BPNB di Jakarta membahas penanggulangan banjir di Aceh Tamiang 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman melakukan kunjungan kerja ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kunjungan dilakukan jelang agenda utama Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forkopimda di Jakarta, Senin (16/1/23) kemarin.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery menjelaskan kunjungan kerja Pj Bupati Meurah ke BNPB guna percepatan penanganan pasca bencana banjir di Kabupaten Aceh Tamiang yang beberapa kali terjadi di sepanjang tahun 2022.

“Pj Bupati melakukan pembicaraan dan konsolidasi bantuan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana banjir ke BNPB,” ujar Iman Suhery, Rabu (19/1/2023).

Dalam kunjungan tersebut, Meurah Budiman juga mengangkat permasalahan tanggul jebol yang terdapat di sejumlah titik di kawasan hilir sungai Tamiang. Dikatakannya, perbaikan tanggul wajib menjadi perhatian semua pihak yang menjadi pemangku kepentingan. Meurah berharap, BNPB mampu mendorong multi pihak untuk bekerja sama dan fokus dalam penanganan banjir di Kabupaten Aceh Tamiang.

Diketahui kawasan hilir Aceh Tamiang kerap direndam banjir pasca robohya sheet pile di Rantaupakam pada akhir 2019. Dampak ini meluas karena debit air sungai juga menjebol tanggul di Telukhalban yang merupakan kampung tetangga Rantaupakam.

Kerusakan tebing sungai Tamiang tidak hanya dirasakan masyarakat hilir, karena kondisi serupa juga dirasakan masyarakat Benuaraja, Kecamatan Rantau. Sheet pile di daerah ini juga roboh yang menyebabkan kawasan ini menjadi langganan banjir

Sementara dampak banjir di Kampung Sukajadi, Kecamatan Karangbaru bukan hanya menyebabkan rumah penduduk terendam, tapi juga nyaris menghanyutkan masjid. Kondisi Masjid Al Hikmah terancam ambruk ke sungai karena dataran yang menjadi halaman masjid sudah terkena abrasi.

Kejadian serupa terjadi di Kampung Durian, Kecamatan Rantau. Gerusan banjir terhadap tebing sungai menyebabkan 20 makam harus dipindahkan karena terkena abrasi.(*)

Baca juga: Forkopimda Aceh Tenggara Temui Kepala BNPB, Minta Bantu Korban Banjir

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved