Berita Banda Aceh

Aceh Bentuk Satgas Penanganan Rohingya

Pemerintah Aceh akhirnya membentuk satuan tugas (satgas) penanganan pengungsi Rohingya

Editor: bakri
Aceh Bentuk Satgas Penanganan Rohingya - Seorang-pengungsi-Rohingya-menangis-saat.jpg
PHOTO BY CHAIDEER MAHYUDDIN / AGENCE FRANCE-PRESSE / AFP
Seorang pengungsi Rohingya menangis saat mendaftarkan identitasnya kepada petugas imigrasi Indonesia di tempat penampungan sementara di Laweueng, Pidie, Kamis (29/12/2022).
Aceh Bentuk Satgas Penanganan Rohingya - kondisi-pengungsi-Rohingya-di-Komplek.jpg
DOK POLDA ACEH
Wakapolda Aceh Brigjen Syamsul Bahri mendampingi Tim Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) meninjau kondisi pengungsi Rohingya di Kompleks Yayasan Mina Raya, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, Rabu (18/1/2023).
Aceh Bentuk Satgas Penanganan Rohingya - wakapolda-aceh-tinjau-rohingya.jpg
Dok Polda Aceh
Wakapolda Aceh Brigjen Syamsul Bahri mendampingi Tim Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) meninjau kondisi pengungsi Rohingya di Komplek Yayasan Mina Raya, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Rabu (18/1/2023).
Aceh Bentuk Satgas Penanganan Rohingya - rohingya-8788.jpg
SERAMBINEWS/DOK Polda Aceh
Ketua Komisi I DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky bersalaman dengan Wakapolda Aceh, Brigjen Syamsul Bahri dalam rapat koordinasi (Rakor) dengan Tim Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) di Polda Aceh, Rabu (18/1/2023).
Aceh Bentuk Satgas Penanganan Rohingya - kebutuhan-dasar-678798.jpg
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Darma Wanita Persatuan Dinas Sosial (Dinsos) Aceh memberikan sejumlah bantuan kebutuhan dasar bagi para pengungsi rohingya yang selama ini mengungsi di kantor UPTD RSBM Ladong, pada Jumat (13/1/2023).
Aceh Bentuk Satgas Penanganan Rohingya - Rohingya-terdampar-di-Lamnga.jpg
Serambi Indonesia
Imigran Rohingya terdampar di pantai desa Kampung Baru, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (8/1/2023).

BANDA ACEH - Pemerintah Aceh akhirnya membentuk satuan tugas (satgas) penanganan pengungsi Rohingya.

Langkah itu diambil untuk memudahkan koordinasi dalam penanganan para refugees (pengungsi) internasional tersebut yang dalam sebulan terakhir terus berdatangan ke Aceh.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky seperti mencuat dalam Rapat koordinasi (Rakor) dengan Tim Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) di Mapolda Aceh, Rabu (18/1/2023).

Menurutnya, SK satgas itu sudah diparaf oleh Asisten I Sekda Aceh dan tinggal menunggu ditandatangani oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh.

"Intinya, pembentukan satgas itu untuk koordinasi antarstakeholder dan siapa saja yang ditunjuk di garda utama untuk penanganan pengungsi Rohingya baik saat mereka berada di laut, darat, maupun di kamp penampungan," jelas Iskandar kepada Serambi, Kamis (19/1/2023).

Menyangkut anggaran untuk satgas penanganan Rohingya di Aceh, ia menyampaikan, Pemerintah Aceh maupun pemerintah kabupaten/kota tidak bisa mengalokasinya.

"Pemerintah daerah tidak bisa mengalokasikan anggaran karena tidak ada regulasi dan nomenkelaturnya," timpalnya.

Karena itu, sambung Iskandar, dalam rakor tersebut dirinya meminta Pemerintah Pusat melalui Kemenkopolhukam untuk menyampaikan hal dimaksud kepada Presiden.

"Hal ini hendaknya jadi perhatian serius Pemerintah Pusat.

Sehingga satgas yang dibentuk di Aceh nantinya bisa bekerja maksimal dalam penanganan pengungsi internasional tersebut," ujar dia.

Baca juga: Wakapolda Aceh Dampingi Tim Satgas PPLN Tinjau Pengungsi Rohingya di Pidie

Baca juga: Kerap Jadikan Aceh Tempat Pendaratan, Polda Gelar Rakor Penanganan Imigran Rohingya dengan Tim PPLN

Iskandar juga mengatakan, Pemerintah Pusat melalui Satgas PPLN harus memetakan masalah terkait Rohingya yang ada di Aceh.

Misalnya, terkait berapa lama mereka berada di Aceh dan penanganannya seperti apa.

Sehingga tidak memunculkan konflik sosial dengan penduduk lokal.

"Ini kan bisa kita lihat ada masyarakat yang menolak mereka di Lhokseumawe, itu kan pasti ada sebabnya.

Apakah perilaku dari pengungsi yang tidak benar hingga memunculkan reaksi dari masyarakat atau hal-hal lain.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved