Internasional

Arab Saudi Tetap Menjadi Pemasok Minyak Mentah Utama ke China Sepanjang 2022

Kerajaan Arab Saudi tetap menjadi pemasok utama minyak mentah ke China sepanjang tahun 2022.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Sejumlah kapal tanker asing di perairan Teluk. 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Kerajaan Arab Saudi tetap menjadi pemasok utama minyak mentah ke China sepanjang tahun 2022.

Meskipun negara Asia lainnya mengambil minyak dari Rusia yang berbiaya rendah.

Sedangkan negara-negara Barat menghindari Moskow setelah krisis Ukraina, seperti dilansir Reuters, Jumat (20/01/2023).

Kerajaan mengirimkan total 87,49 juta ton minyak mentah ke China pada tahun 2022, setara dengan 1,75 juta barel per hari, setara dengan tingkat pada 2021.

Penyulingan minyak yang didukung negara China sebagian besar memenuhi kontrak berjangka dengan Arab Saudi pada tahun 2022 meskipun permintaan domestik lesu.

Arab Saudi diperkirakan akan tetap menjadi pengekspor minyak mentah utama ke China setelah kunjungan Presiden Xi Jinping ke Riyadh pada Desember 2022.

Baca juga: Rusia Nekat Kirim Minyak ke Asia, Pakai Supertanker Cina, Bisa Angkut 15 Juta Ton/Tahun

Xi mengatakan kepada para pemimpin Teluk bahwa China akan bekerja untuk membeli minyak dalam mata uang Yuan China, bukan dolar AS.

Impor minyak mentah China dari Rusia melonjak 8 persen pada 2022 dari tahun sebelumnya menjadi 86,25 juta ton atau setara dengan 1,72 juta barel per hari.

Minyak mentah Rusia telah diperdagangkan dengan diskon yang melebar ke tolok ukur minyak global menyusul sanksi Barat atas invasinya ke Ukraina, yang disebut Kremlin sebagai operasi khusus.

China, yang menolak untuk mengutuk serangan itu, meningkatkan pengadaan barel Rusia.

China sebagian besar mengabaikan sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat pada minyak mentah Rusia yang dikirim melalui laut mulai 5 Desember 2022.

Pada Desember 2022, China membawa 6,47 juta ton minyak mentah dari Rusia, atau 1,52 juta bph, dibandingkan 1,7 juta bph pada periode yang sama tahun 2021.

Baca juga: Perusahaan Belanda Ambil Alih Produksi Minyak di Yaman Dengan Kontrak Senilai Rp 336 Miliar

Penyulingan yang didukung negara China telah menghentikan pembelian minyak Rusia sejak November 2022.

Tetapi kilang independen terus membeli dari pedagang perantara yang mengatur pengiriman dan asuransi, melindungi mereka dari risiko sanksi sekunder.

Data bea cukai juga menunjukkan impor minyak mentah dari Malaysia naik hampir dua kali lipat pada 2022 menjadi 35,68 juta ton.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved