Internasional
Perusahaan Belanda Ambil Alih Produksi Minyak di Yaman Dengan Kontrak Senilai Rp 336 Miliar
Sebuah perusahaan energi Belanda memperoleh fasilitas produksi minyak di Yaman yang dilanda perang dari perusahaan internasional lainnya.
SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Sebuah perusahaan energi Belanda memperoleh fasilitas produksi minyak di Yaman yang dilanda perang dari perusahaan internasional lainnya.
Langkah itu dilakukan ketika milisi Houthi telah berulang kali menargetkan terminal dan kapal tanker dalam upaya menghentikan saingan mereka mengekspor minyak.
Zenith Netherlands, anak perusahaan Zenith Energy Ltd., mengumumkan telah setuju untuk mengakuisisi aset energi OMV yang berbasis di Wina di Yaman, dalam kesepakatan senilai lebih dari $21,6 juta, sekitar Rp 336 miliar.
Kesepakatan itu masih menunggu persetujuan otoritas di Yaman dan Austria.
Tidak ada komentar segera dari pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.
“Akuisisi OMV Yaman merupakan tonggak sejarah bagi Zenith Energy,” kata Andrea Cattaneo, CEO Zenith.
Baca juga: Iran Telah Ikut Campur Urusan Yaman Sejak 1979, Dukung Kelompok Bersenjata Houthi Mulai Tahun 1983
"Produksi yang ada dari aset dan, yang lebih penting, produksi minyak dan gas alam jangka pendek di masa depan akan memposisikan Zenith pada lintasan pertumbuhan organik yang sangat menarik," tambahnya.
Aset terbesar OMV dengan saham di ladang minyak al-Uqlah di Yaman tengah, yang dikendalikan oleh pemerintah yang diakui secara internasional, menurut kesepakatan yang diumumkan oleh Zenith Belanda.
Dilansir AFP, Rabu (04/01/2023), lapangan tersebut menghasilkan rata-rata 6.000 barel per hari pada Januari 2022 karena kurangnya kegiatan pengeboran.
Jumlah itu turun dari sekitar 15.000 barel per hari sebelum perang saudara Yaman.
OMV juga menjual sahamnya di dua ladang yang lebih kecil di Yaman tengah, bersama dengan sekitar 571 miliar kaki kubik gas yang dapat diperoleh kembali, kata pengumuman itu.
Perang Yaman dimulai pada 2014 ketika milisi Houthi yang didukung Iran turun dari kubu mereka di utara, menduduki ibu kota Sanaa.
Baca juga: Program Pangan Dunia PBB Sambut Baik Bantuan Arab Saudi, Atasi Kelaparan di Yaman
Kemudian, memaksa pemerintah yang diakui secara internasional melarikan diri ke pengasingan ke Arab Saudi.
Tahun berikutnya, koalisi pimpinan Arab Saudi memasuki perang, bertujuan untuk mengusir Houthi.
OMV merupakan salah satu perusahaan energi internasional terbesar yang masih beroperasi di Yaman.
Dewan HAM PBB Akan Gelar Debat Mendesak Soal Serangan Udara Israel di Qatar |
![]() |
---|
Ini Usulan Terakhir Trump Untuk Akhiri Perang di Gaza, Begini Tanggapan Hamas dan Israel |
![]() |
---|
Sisa Rumah Firaun di Bawah Tanah Mesir Beredar Luas Media Sosial, Apa yang Sebenarnya Terjadi? |
![]() |
---|
Vietnam Tingkatkan Tunjangan Guru 70 Persen Hingga 100 Persen Bagi Guru di Wilayah Tertinggal |
![]() |
---|
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.