Kericuhan Buntut Penembakan yang Tewaskan Yulianus, Kios di Dogiyai Dibakar, Ratusan Warga Mengungsi

Pemalangan truk pada Sabtu (21/1/2023) itu berujung penembakan yang menewaskan seorang warga, Yulianus Tebai.

Editor: Faisal Zamzami
Humas Polda Papua
Kios milik warga pendatang yang dibakar oleh sekelompok pemuda buntut dari kasus penembakan yang menewaskan seorang warga bernama Yulianus Tebai di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Sabtu (21/1/2023). Setidaknya 150 warga Dogiyai dilaporkan mengungsi ke Nabire pasca kericuhan dampak penembakan yang dilakukan polisi hingga menewaskan Yulianus Tebai pada Sabtu (21/1/2023) lalu. 

"Saya ucapkan permohonan maaf baik pribadi maupun atas nama Pemerintah Kabupaten Dogiyai," kata Penjabat Bupati Dogiyai, Petrus Agapa secara tertulis, dikutip Tribun-Papua.com, Senin (23/1/2023).

Petrus Agapa mengatakan, pemerintah juga siap mendengar aspirasi serta kebutuhan logistik ratusan warga yang mengungsi.

"Kami siap, kebutuhan logistik warga yang menggungsi di Koramil 1705-06/Mapia. Sehingga warga tidak kesulitan makan dan minum," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Dogiyai Kompol Samuel Tatiratu mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendataan terkait kerugian dari korban.

"Kami Kepolisian juga sudah melaksanakan pertemuan dengan Forkopimda, serta kami akan mengusut pelaku dan motif yang digunakan untuk melakukan pembakaran rumah dan kios warga," tegasnya.

Kronologi Penembakan

Peristiwa penembakan bermula saat terjadi pemalakan terhadap sopir truk di sekitar Kampung Gopouya pada pukul 13.00 WIT.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Benny Ady Prabowo mengatakan saat itu polisi sedang melakukan pengawalan terhadap truk tersebut.

Truk tersebut dipalak oleh sekelompok pemuda yang sedang dalam pengaruh minuman keras.

Mereka juga melempari truk yang datang dari arah Kabupaten Paniai menuju Kabupaten Nabire itu menggunakan batu.

Aksi pemalakan dan pelemparan tersebut ternyata direspons balik dengan sebuah tembakan yang berasal dari dalam truk.

"Jadi bukan oknum ya. Itu berbeda. Anggota melakukan penembakan karena saat itu kondisinya chaos, yang mengakibatkan harus melakukan pembelaan diri," ujar Benny kepada Tribun-Papua.com melalui sambungan telepon selularnya, Sabtu (21/1/2023) malam.

Terpisah, Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu mengatakan, setelah mendengar aksi pemalakan tersebut, ia langsung menerjunkan angotanya ke lokasi.

Saat aparat datang, korban sudah tergeletak tak bernyawa di pinggir jalan.

Setelah itu, pihak kepolisian bernegosiasi bersama keluarga korban yang telah berada di lokasi kejadian.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved