Berita Aceh Tamiang

Banjir Aceh Tamiang Surut, Ribuan Orang Masih Bertahan di Pengungsian

Meski ketinggian air cederung surut, jumlah pengungsi hingga hari keempat banjir masih tinggi. Data yang disampaikan pengungsi saat ini mencapai...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Dokumen Kecamatan
Permukiman di Kecamatan Bandarpusaka, Aceh Tamiang, kembali terendam banjir dampak hujan deras sejak Jumat (20/1/2023) malam. 

Meski ketinggian air cederung surut, jumlah pengungsi hingga hari keempat banjir masih tinggi. Data yang disampaikan pengungsi saat ini mencapai 685 keluarga atau 2.411 jiwa. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Banjir yang melanda Aceh Tamiang secara perlahan surut sejak Selasa (24/1/2023) siang. 

Meski begitu, ribuan orang masih bertahan di pengungsian karena khawatir banjir susulan kembali terjadi.

Genangan banjir yang sebelumnya merendam kecamatan di wilayah hulu dan tengah, kini sudah terpusat di wilayah hilir, seperti Bendahara dan Seruway

Ketinggian air di wilayah ini bervariasi, antara 40 hingga 70 centimeter.

Berdasarkan rilis yang disampaikan BPBD Aceh Tamiang, genangan air tidak lagi ditemukan di tiga kecamatan yang sebelumnya terendam parah, yakni Bandarpusaka dan Sekerak.

Ketinggian air di daerah ini sebelumnya mencapai 1,5 meter.

“Untuk wilayah hulu, air sudah surut, pengungsi yang sebelumnya di pos pengungsian sudah pulang ke rumah masing-masing,” kata Kalak BPBD Aceh Tamiang Iman Suher melalui Kabid Darlog, Bambang Supriyanto, Selasa (24/1/2023).

Baca juga: Pj Gubernur Aceh Tinjau Lokasi Terdampak Banjir di Bireuen dan Pidie Jaya

Bambang menambahkan genangan banjir di wilayah hulu ini sudah sepenuhnya mengalir ke wilayah hilir, Kecamatan Seruway dan Kecamatan Bendahara. 

Tumpahan air ini menyebabkan sejumlah kampung di dua kecamatan ini hingga Selasa (24/1/2023) siang masih tergenang.

“Tapi perlahan sudah surut,” ungkapnya.

Meski ketinggian air cederung surut, jumlah pengungsi hingga hari keempat banjir masih tinggi. 

Data yang disampaikan pengungsi saat ini mencapai 685 keluarga atau 2.411 jiwa. 

Dirincikan jumlah pengungsi terbanyak berada di Kampung Bendahara 925 jiwa dan Rantau 1.412 jiwa.

Dampak parah di Rantau ini tidak terlepas ambruknya sheet pile di Kampung Benuaraja.

Tanggul beton ini sebelumnya sudah patah akibat banjir tahun 2019.

 “Sekarang semakin parah, sudah ‘rebah’ ke air,” kata Maulana, warga Benuaraja. (*) 

Baca juga: VIDEO - Korban Banjir Pidie Dievakuasi Pakai Rakit Batang Pisang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved