Berita Pidie
Cerita Anggota Tim SAR Pidie Evakuasi Korban Banjir Pakai Rakit Bambu dan Batang Pisang
Proses evakuasi terus dilakukan tim sepanjang malam. Ia tak mendata berapa jumlah korban terjebak banjir, sebab fokusnya untuk menyelamatkan warga.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Cerita Anggota Tim SAR Pidie Evakuasi Korban Banjir Pakai Rakit Bambu dan Batang Pisang
SERAMBINEW.COM, SIGLI – Hujan deras yang mulai turun sejak Jumat (20/1/2023) malam, telah menyebabkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Pidie teredam banjir.
Anggota Bidang Komunikasi Satgas SAR Pidie, Syukri Al Aqram kepada Serambinews.com, Senin (23/1/2023) siang menceritakan detik-detik pihaknya melakukan evakuasi korban banjir.
Dengan menggunakan rakit bambu dan batang pisang, mereka melakukan evakuasi korban banjir yang terjebak di rumah-rumah.
Ia mengatakan, sejak Sabtu (21/1/2023) malam, pihaknya telah melakukan evakuasi warga di Gampong Cot Teungoh, Kecamatan Pidie.
“Kami sejak malam itu hingga Minggu pagi terus mengevakuasi warga pakai rakait bambu,” kata Syukri.

Baca juga: Pemerintah Aceh Salurkan Bantuan Satu Truk Bermuatan Sandang Pangan ke Lokasi Banjir
Bahkan untuk mempercepat proses evakuasi, pihak SAR Pidie harus menambah rakit bambu dan membuat rakit dari batang pisang.
Pada malam itu sekira pukul 23:00 WIB, Syukri bercerita bahwa sejumlah warga telah menghubungi dan berteriak minta tolong agar segera dievakuasi.
Lalu ia bersama empat anggota lainnya langsung menuju ke Gampong Cot Teungoh untuk mengevakuasi warga yang terjebak. “Walaupun terpaksa harus pakai rakit bambu,” kata dia.
Ketika ditanya mengapa Tim SAR Pidie tidak menggunakan perahu karet, Syukri mengaku pihaknya sangat kekuarangan alat.
Tentunya hal itu sangat beresiko terhadap keselamatan warga. Apalagi ketinggian air, menurut Syukri sudah hampir mencapai 2 menter.
Sekira pukul 23:57 WIB, tim berhasil mengevakuasi satu keluarga yang terjebak banjir dengan ketinggian air dua meter.
Baca juga: Waspada! Banjir di Aceh Berpotensi hingga 29 Januari Mendatang, Catat Rekomendasi BMKG
Proses evakuasi terus dilakukan tim sepanjang malam. Ia tak mendata berapa jumlah korban terjebak banjir, sebab fokusnya untuk menyelamatkan warga.
Syukri mengungkapkan proses penyelamatan warga terus dilanjutkan hingga Minggu pagi. Fokus tim menyisir warga terjebak yang sakit, anak kecil, ibu hamil, hingga orang tua. “Warga terus berteriak minta tolong untuk diselamatkan, tidak mungkin kami diam saja” ujarnya.
Baru pada Minggu siang pihaknya mendapat bantuan dari Kantor SAR Aceh berupa perahu karet dan satu tim regu penyelamat. “Langsung kami evakuasi warga yang ada di Kampung Asan dan Cot Rheng,” imbuhnya.
Semua korban, kata Syukri, dibawa ke tempat aman seperti di masjid-masjid dan pinggiran jalan raya.
Hingga Senin (23/1/2023) sore, banjir sudah berangsur surut. Namun kondisi cuaca belum kondusif dan hujan masih turun.
“Informasi yang kami terima dari Tangse, di sana cukup mendung. Kalau di sana (Tangse) sudah hujan, debit air sungai bakal naik dan banjir susulan kemungkinan terjadi,” ujarnya sembari menghimbau warga untu tetap waspada dan siap siaga.
Anggota Bidang Komunikasi Satgas SAR Pidie ini mengaku sangat keterbatasan alat dalam mengevakuasi korban banjir “Kita dari Pemerintah Pidie tak pernah terima alat seperti Rubber Boat, mobil Rescue dan alat extrikasi lainnya,” ungkapnya.
Baca juga: Lima Kecamatan di Pidie Jaya Terendam Banjir, Wabup Siapkan Dapur Umum dan Tenda Pengungsian
Keterbatasan alat ini sudah dialami SAR Pidie selama 10 tahun lebih, sehingga proses pencarian dan penyelamatan korban tidak maksimal. “Kita juga sudah berulang kali membuat surat permohonan, namun Pemerintah Pidie menyebut SAR Pidie bukan bagian strukturnya,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya sangat mengharapkan kepada Penjabat (Pj) Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto MSi agar melengkapi alat-alat evakuasi. Sehingga apabila bencana terjadi seperti banjir ini warga dapat segera dievakuasi.
Ribuan Warga Mengungsi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie merilis korban mengungsi mencapai 3.696 jiwa.
Gelombang warga mengungsi dari Kecamatan Pidie, Peukan Baro, Indrajaya, Mutiara, Mutiara Timur dan Mutiara.
Informasi diperoleh Serambinews.com, Minggu (22/1/2023), banjir belum surut dari rumah warga seperti di Gampong Lampoh Lada, Tumpok Peut Ploh, Cot Teungoh, Cot Rheng dan Keunirei, Kecamatan Pidie.
"Saat ini jumlah KK yang mengungsi capai 1.205 KK dengan sejumlah titik," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pidie, Nasruddin, kepada Serambinews.com, Minggu (22/1/2023.
Ia menyebutkan, warga yang mengungsi di Kecamatan Pidie seperti Gampong Dayah Tutong 40 KK (178 jiwa) dan Keunire 80 KK (240 jiwa).
Lalu, Peukan Baro 49 KK (98 jiwa) terdiri dari Gampong Si Alet-alet 19 KK (46 jiwa) dan Menje Mesjid 30 KK (52 jiwa).
Kemudian, Indrajaya di Gampong Dayah Caleu 14 KK (50 jiwa) dan Mutiara Timur 412 KK (1.236 jiwa).
Terdiri dari Gampong Kumbang 87 KK (261 jiwa), Meunasah Paga 167 KK (501 jiwa) dan Meunasah Gogo 158 KK (474 jiwa).
Berikutnya, Kecamatan Mutiara 500 KK (1.534 jiwa). Adalah Gampong Pante Beureueh 80 KK (315 jiwa), Blang Beureueh 162 KK (530 jiwa), Dayah Beureueh 138 KK (370 jiwa dan Lampoh Sirong 120 KK (319 jiwa).
Disusul Kecamatan Kembang Tanjong di Gampong Meunasah Teungoh 110 KK (360 jiwa).
"Total warga mengungsi mencapai 1.206 KK dengan 3.696 jiwa). Masing-masing gampong telah mendirikan dapur umum," ujarnya.
Koordinator VRI Aceh, Fitriani, kepada Serambinews.com, Minggu (22/1/2023) menjelaskan, relawan Vertical Rescue Indonesia (VRI) Aceh bersama Mahasiswa Pencinta Alam Jabal Everest Unigha Sigli dan Cempaga Stikes MNI Sigli, mengevakuasi warga terjebak banjir.
Korban banjir dievakuasi di Gampong Cot Teungoh, Kecamatan Pidie, Minggu (22/1/2023) dini hari.
"Kami turut dibantu BPBD Pidie, sehingga tim berjumlah 12 personel berhasil mengevakuasi puluhan warga ke meunasah gampong tersebut," ujarnya.
Ia menjelaskan, warga harus mengungsi karena ketinggian air setinggi dada orang dewasa.
Warga yang mengungsi itu dari anak-anak, bayi bersama ibunya dan warga yang sakit.
Korban banjir mengungsi mulai pukul 22.00 WIB hingga dinihari gunakan perahu karet. (Serambinews.com/Agus Ramadhan/Muhammad Nazar)
BACA BERITA SERAMBINEWS DI GOOGLE NEWS
Tim SAR
Pidie
Banjir Pidie
Evakuasi Korban Banjir
korban banjir di Pidie
rakit bambu
batang pisang
Serambi Indonesia
Serambinews
Warga Pidie Sambut Positif Pembangunan Gedung ICCU Jantung di RSU Sigli, Ada 3 Dokter Ahli Jantung |
![]() |
---|
Aduh! Penyaluran Bantuan UMKM Rp 2,7 Miliar di Baitul Mal Pidie Macet, Dampak Konflik Internal |
![]() |
---|
Dana Bantuan UMKM Rp 2,7 Miliar belum Cair di Baitul Mal Pidie, Ini Masalahnya |
![]() |
---|
RSU Sigli Plot Dana Rp 2,3 M Siapkan Ruang ICCU Jantung, 2026 Sudah Bisa Layani Pasien Pasang Ring |
![]() |
---|
Haul ke-9 Sirul Mubtadin, Ribuan Jamaah Gelar Zikir Hingga Berdoa untuk Aceh Tetap Damai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.