Pilpres 2024

Anies Baswedan dan Prabowo Subianto Terikat Janji Politik, Sandiaga Uno: Fadli Zon yang Tulis

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa Anies Baswedan terikat janji tertulis dengan Prabowo Subianto.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa Anies Baswedan terikat janji tertulis dengan Prabowo Subianto. 

Anies Baswedan dan Prabowo Subianto Terikat Janji Politik, Sandiaga Uno: Fadli Zon yang Tulis

SERAMBINEWS.COM – Pro dan kontra terus mengiringi langkah politik Anies Baswedan setelah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden 2024 usungan Partai NasDem.

Sebuah narasi yang menyasar Anies Baswedan adalah dia diibaratkan seperti kacang lupa pada kulitnya.

Anies Baswedan pernah berjanji bahwa dia tidak akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) jika Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto juga maju.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa Anies Baswedan dan Prabowo Subianto terikat janji politik tertulis.

Hal itu diungkapkannya dalam wawancara dengan Akbar Faizal di akun Youtube “Akbar Faizal Uncensored”.

Baca juga: Manuver Politik Partai Demokrat, Pengamat: Ambisi AHY untuk Jadi Cawapres Anies Baswedan Sangat Kuat

Mulanya, Akbar Faizal menanyakan kepada Sandiaga Uno terkait apa yang terjadi ketika Prabowo Subianto dan Anies Baswedan maju di Pilpres 2024.

Mengingat Sandiaga Uno memiliki hubungan diantara kedua tokoh ini, dimana dia pernah bersanding dengan Anies Baswedan di Jakarta dan Prabowo di Pilpres 2019.

“Saya membela pak Prabowo. Karena saya melihat bagaimana perjuangan beliau dari awal. Saya melihat konsistensinya pada NKRI,” ujar Sandiaga.

“Saya juga pernah bermitra dengan pak Anies. Saya bisa membandingkan Pak Prabowo dan Pak Anies sebagai mitra saat pencalonan. Dan itu jawaban jujur saya,” sambungnya.

Lebih lanjut, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa ada perjanjian tertulis antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan terkait pilpres.

Namun dirinya tak ingin berkomentar lebih jauh karena perjanjian tersebut hanya Fadli Zon yang pegang.

“(Perjanjian) tertulis. Saya mengusulkan Bang Akbar mengundang Fadli Zon. Karena dia yang men-draf dan menuliskan tangan itu,” kata Sandiaga Uno.

Baca juga: Duh! Pencapresan Anies di Ujung Tanduk, Nasdem Bermanuver Merapat ke Kubu Koalisi Gerindra-PKB

Perjanjian politik itu ditanda tangani oleh Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno mengungkapkan ada beberapa poin dalam perjanjian itu yang dinilai cukup detail untuk disepakati.

“Saya sendiri gak megang itu copy-nya. Kalau gak salah ada di brankasnya Pak Fadli atau Pak Prabowo. Ada itu dan menurut saya nanti Pak Fadli bisa bicara sebagai tambahan informasi," ujarnya.

Jalan Terjal Anies Baswedan

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro berpandangan bahwa pencapresan Anies Baswedan oleh Partai Nasdem bakal menemui jalan terjal.

Hal itu disampaikannya setelah melihat kunjungan Nasdem ke Sekretariat Bersama (Sekber) koalisi Gerindra-PKB pada Kamis (26/1/2023).

"Tak bisa dimungkiri bahwa jalan Nasdem mencapreskan Anies begitu terjal. Apalagi secara bertubi-tubi, Nasdem diserang mitra koalisi di pemerintahan," kata Agung dalam keterangannya, Jumat (27/1/2023), dikutip dari Kompas.com

Agung menuturkan, peluang Anies sebagai calon presiden (capres) terancam jika Koalisi Perubahan gagal terbentuk secara resmi alias Nasdem hijrah ke koalisi lain.

Sebab, lanjut Agung, masing-masing koalisi telah memiliki capres yang dijagokan. Misalnya, koalisi Gerindra-PKB yang bernama Koalisi Indonesia Raya (KIR) memiliki tokoh capres seperti Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Demokrat Nyatakan Dukungan ke Anies Baswedan, NasDem: Tetap Bersedia Dukung Kalau Tak Jadi Cawapres?

"Artinya kans Anies di titik ini hanya sebagai cawapres ketika kelak bergabung ke KIR atau koalisi lain, itu pun juga tak pasti," imbuh Agung.

Sebaliknya, kans Anies bakal menguat untuk resmi dicapreskan bila Nasdem fokus merajut kesepahaman soal calon wakil presiden (cawapres) di Koalisi Perubahan.

Sebagai informasi, hingga kini tim kecil bakal Koalisi Perubahan masih berdiskusi mengenai sosok cawapres pendamping Anies.

Partai Nasdem menyerahkan sosok cawapres untuk ditentukan Anies, sedangkan Demokrat ingin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan PKS mengusulkan Ahmad Heryawan.

"Di titik inilah komitmen Nasdem mencapreskan Anies dan soliditas KPI (Koalisi Perubahan Indonesia) diuji seutuhnya," nilai Agung.

Ia melanjutkan, terbentuk atau tidaknya Koalisi Perubahan sebagai koalisi resmi dalam Pemilu 2024 akan berdampak pada konstelasi politik ke depan.

Termasuk, tambah Agung, soal wacana reshuffle atau perombakan kabinet maupun berapa pasang capres-cawapres yang maju pada Pilpres 2024.

"Karena bila Anies gagal maju, maka sudah dipastikan wacana reshuffle berhenti dan skenario All Jokowi’s Men terealisasi," tutur Agung.

Sebelumnya diberitakan, Nasdem ternyata buka-bukaan masih ada kemungkinan rencana koalisi dengan PKS dan Partai Demokrat bubar di tengah jalan.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda usai bertemu dengan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali dan sejumlah petinggi partai itu di Sekber PKB-Gerindra, Menteng, Jakarta, Kamis.

Menurut Huda, dalam pembicaraan tersebut, Ali mengungkapkan politik sangat dinamis dan Nasdem masih mungkin tak bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama PKS dan Demokrat.

“Cuma menyampaikan politik itu dinamis dan peluang untuk bergabung dan berpisah atau bubar dari konsolidasi sekarang, ada kemungkinan itu,” kata Huda.

Selain itu, Huda menyampaikan Partai Nasdem tak membahas soal Anies Baswedan dalam pertemuan tersebut.

"Tanya ke teman-teman Nasdem, tadi tidak ada bahas soal figur,” ujar Huda. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved