Berita Abdya

Turunkan Angka Stunting, Pemkab Abdya Gelar Aksi Bergizi di MTsN 2 Manggeng

Pj Bupati Abdya, H Darmansah SPd, MM, mengatakan upaya awal yang dilakukan dalam pencegahan stunting adalah dengan pemeriksaan kesehatan, termasuk pen

Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
Prokopim Abdya
Pemkab Abdya melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi Melalui Screening Pemeriksaan HB dalam upaya penurunan stunting di kabupaten setempat. Kegiatan itu berlangsung di  di MTsN 2 Abdya, Gampong Paya, Kecamatan Manggeng, Senin (30/1/2023) 

Pj Bupati Abdya, H Darmansah SPd, MM, mengatakan upaya awal yang dilakukan dalam pencegahan stunting adalah dengan pemeriksaan kesehatan, termasuk pengecekan anemia. 

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya 

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya atau Pemkab Abdya melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi Melalui Screening Pemeriksaan HB dalam upaya penurunan stunting di kabupaten setempat.

Kegiatan itu berlangsung di MTsN 2 Abdya, Gampong Paya, Kecamatan Manggeng, Senin (30/1/2023).

Pj Bupati Abdya, H Darmansah SPd, MM, mengatakan upaya awal yang dilakukan dalam pencegahan stunting adalah dengan pemeriksaan kesehatan, termasuk pengecekan anemia. 

"Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok usia, mulai balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut," ujar Darmansah.

Ia menyebutkan, Riskesdas 2018 menunjukkan prevelansi anemia pada usia 5–14 tahun sebesar 26,8 persen dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32 % .

Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia. 

Baca juga: Pj Bupati Nagan Raya Ajak Orang Tua Rutin Pantau Pertumbuhan Anak untuk Pencegahan Stunting

"Menyikapi kondisi tersebut, kami Pemerintah Abdya melalui instansi terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan dan berkoordinasi dengan Puskesmas setempat bergerak menanggulangi hal tersebut. 

Kami telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan, dan suplementasi tablet tambah darah (TTD)," jelasnya.

Suplementasi TTD, tambah Darmansah, mulai dilaksanakan pada tahun 2015 dengan minum TTD 1 tablet per minggu sepanjang tahun bagi remaja putri usia 12-18 tahun yang berada di jenjang pendidikan SMP/sederajat dan SMA/sederajat.

"Walaupun pemberian TTD pada remaja sudah dilakukan, prevalensi anemia masih sangat tinggi.

Banyak faktor yang memengaruhinya, salah satunya adalah kurangnya kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi TTD.

Baca juga: Nagan Raya Masih Jadi Lokus Penanganan Stunting, Pj Bupati: Tahun 2022 Turun 3 Persen

Hasil Riskesdas 2018 menunjukan bahwa proporsi remaja putri yang memperoleh TTD dalam 12 bulan terakhir di sekolah sebesar 76,2 % , tetapi hanya 1.4 % yang mengonsumsi sesuai anjuran," ujarnya.

Dari Abdya, sebut Darmansah, sasaran remaja putri yang ada di sekolah maupun di desa sebanyak 10.241 orang dan hanya 6.428 orang yang baru minum TTD.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved