Arema FC

Kantor Arema FC Dirusak Oknum Suporter Sendiri, Football Institute Sebut Ada Dalang di Balik Insiden

Oknum suporter tersebut sebelumnya mengajukan tiga tuntutan kepada manajemen Arema FC. Setelah itu, oknum...

Editor: Eddy Fitriadi
Nugraha Perdana/Kompas.com
Kantor Arema FC dirusak. Kantor Arema FC Dirusak Oknum Suporter Sendiri, Football Institute Sebut Ada Dalang di Balik Insiden. 

SERAMBINEWS.COM - Kantor Arema FC yang berada di Malang, Jawa Timur, pada Minggu (29/1/2023) dirusak oleh beberapa oknum suporter.

Founder Football Institute, Budi Setiawan menyebut ada dalang di balik pengrusakan terhadap Kantor Arema FC.

Oknum suporter tersebut sebelumnya mengajukan tiga tuntutan kepada manajemen Arema FC.

Setelah itu, oknum suporter itu merusak Kantor Arema FC hingga viral di media sosial.

Tiga tuntutan itu yang pertama meminta Arema FC mundur dari kompetisi Liga 1 2022/2023.

Kedua, pembubaran pengurus dan PT AABBI atau Arema FC dan melarang untuk aktif di Malang.

Ketiga, oknum suporter itu meminta Arema FC bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan dan memberikan ganti rugi terhadap korban serta melakukan pengusutan.

Aksi yang terjadi di Kantor Arema FC itu juga usai adanya pelemparan bus Singo Edan usai menjalani laga pekan ke-20 Liga 1 2022/2023 melawan tuan rumah PSS Sleman.

Dari segi pandangan Budi Setiawan, ada beberapa indikator yang dapat dijadikan pemahaman dan bahan evaluasi.

"Bila merujuk kepada tiga kejadian kekerasaan terhadap pemain, pengurus dan kantor Arema FC secara beruntut dalam kurang dua minggu ini maka ada beberapa indikator yang dapat kita jadikan pemahaman dan bahan evaluasi," kata Budi Setiawan.

Lebih lanjut Budi Setiawan mengatakan bahwa kekerasan ini mengindikasikan ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Arema FC.

Mereka itu juga dinilai Budi Setiawan berniat merusak nama Arema FC atas nama pendukung.

"Menggunakan alasan PT AABBI atau Arema FC mesti bertanggung jawab dan mengusut tragedi Kanjuruhan sama sekali tidak tepat."

"Selain mereka bukan penegak hukum, para pengurus dan pemilik klub telah menunjukkan inisiatif yang baik melalui mitigasi korban dan juga pemberian santunan kepada korban," kata Budi Setiawan.

Lanjut Budi Setiawan, persoalan persepakbolaan Indonesia ini ternyata bukan hanya pemain, pemilik, tetapi juga sikap ketidakdewasaan suporter.

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved