Pilpres 2024

Soal Perjanjian Anies-Prabowo, Gerindra: Fokus Menangkan Prabowo di 2024, Tak Mau Ungkit Masa Lalu

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengomentari terkait kontrak atau perjanjian politik antara Prabowo Subianto

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) dan Anies Baswedan memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017). 

SERAMBINEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengomentari terkait kontrak atau perjanjian politik antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Andre menegaskan, Gerindra tidak suka mengungkit-ungkit masa lalu, hal ini juga selaras dengan yang selalu disampaikan Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto kepada para kadernya.

Dia menyebut, saat ini partainya hanya fokus memenangkan Prabowo sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2024 mendatang.

"Kami dari Partai Gerindra, fokus kami memenangkan Pak Prabowo, dan tidak mau mengungkit-ngungkit hal yang lalu," kata Andre dalam Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (31/1/2023).

"Karena dari dulu Pak Prabowo menyampaikan kepada kami, tidak usah kita ungkit-ungkit masa lalu, tidak usah kita mengungkit-ungkit jasa masa lalu."

Meski demikian Andre tak memungkiri adanya perjanjian antara Prabowo dan Anies seperti yang disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno.

"Tapi saya ingin sampaikan perjanjian itu ada, termasuk yang disampaikan Bang Sandi, di mana Bang Sandi merasa perjanjian itu masih berlaku sampai sekarang sehingga beliau mendukung Pak Prabowo di Konsestasi 2024," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengaku tidak mengerti alasan Sandiaga Uno yang kembali mengungkit terkait perjanjian tersebut.

 
"Saya enggak tahu kenapa Bang Sandi mengungkit-ungkit, yang jelas dari kita fokus kita meningkatkan elektabilitas (Prabowo)."

Di sisi lain, Andre menyebut bahwa perjanjian tersebut tidak mengikat secara hukum tetapi mengikat secara moral dan etika. 

"Nah kembali pada etika dan moral seorang pemimpin, apakah bisa dipegang kata-katanya itu biar masyarakat yang nilai," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengungkapkan terkait surat perjanjian antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan dan dirinya, pada Senin (30/1/2023).

Menurut Sandi, surat perjanjian yang yang dia tandatangani bersama Anies Baswedan dan Prabowo tersebut berkaitan dengan Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Meski demikian, Sandi enggan mengungkap secara lebih detail terkait isi perjanjian tersebut.

"Itu nanti isi-isinya tentunya secara lebih etis disampaikan oleh teman-teman yang memegang copy-nya, saya sendiri enggak megang copy-nya," imbuhnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved