Berita Aceh Tamiang

Tanggul dan Jembatan di Aceh Tamiang Makin Rusak Usai Digerus Banjir

Selain membuat kondisi jalan memburuk, bencana alam ini juga menyebabkan jembatan dan tanggul semakin rusak.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Kondisi sheet pile yang ambruk di Benuaraja, Aceh Tamiang. Gerusan air sungai terlihat semakin lebar dan sudah mendekati perkebunan warga. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Banjir yang melanda Aceh Tamiang sepekan lalu menyisakan kerusakan infrastruktur di sejumlah daerah.

Selain membuat kondisi jalan memburuk, bencana alam ini juga menyebabkan jembatan dan tanggul semakin rusak.

Kerusakan tanggul ini salah satunya terjadi di Kampung Benuaraja, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang.

Tanggul beton atau sheet pile ini ambruk dan posisinya sudah lebih rendah dari bibir sungai, sehingga kawasan perumahan di wilayah itu kerap tergenang banjir.

Maulana, warga Benuaraja mengatakan, kerusakan tanggul itu sedikit terabaikan karena pemerintah menurutnya terlalu menaruh perhatian terhadap kerusakan tanggul di wilayah hilir Aceh Tamiang.

“Ini (kerusakan) juga parah, makanya setiap air sungai meluap, jalan raya di Benuaraja tergenang, rumah-rumah banyak terendam,” kata Maulana, Rabu (1/2/2023).

Baca juga: Tanggul Sungai Lawe Kinga Jebol, Desa Lawe Hijo Banjir

Dia mengatakan, sheet pile ini sudah rusak sejak banjir terjadi dua tahun lalu. Menurutnya, sejak awal kerusakan tidak ada perbaikan, sehingga kondisinya semakin memburuk.

Datok Penghulu Kampung Benuaraja, Suyono sebelumnya mengatakan, kondisi tanggul yang semakin kritis ini membuat masyarakat dilanda kecemasan di setiap musim hujan.

Dalam setahun, masyarakat kerap mengalami dua kali bencana banjir.

“Padahal itu bangunan baru, dibangun tahun 2019, tahun 2020 sudah hancur. Setiap hujan kami trauma karena selalu kena banjir,” keluh Suyono.

Di akhir tahun lalu, tercatat ada 417 keluarga yang terdampak banjir dan memaksa 73 keluarga atau 292 jiwa, hidup di pengungsian.

Tingginya angka pengungsi ini memaksa Pemerintahan Kampung Benuaraja membuka tujuh lokasi pengungsian dan mengaktifkan tiga dapur umum.

Baca juga: Jalan Bale Daka Peulimbang, Bireuen Amblas Ekses Banjir

“Kalau kerugian materi jangan ditanya, sudah pasti besar. Untuk rumah saja, ada 159 unit yang rusak,” rinci Suyono.

Kerusakan lain yang sedikit luput dari perhatian pemerintah ialah jembatan di Kampung Tenggulun, Kecamatan Tenggulun.

Jembatan ini sangat vital bagi masyarakat karena menjadi jalur utama untuk mengangkut hasil perkebunan.

“Bagian sisi dan kanan sudah ambruk, ini sudah lama, masyarakat sangat berharap diperbaiki sebelum putus total,” kata anggota DRPK Aceh Tamiang, Samuri, Rabu (1/2/2023).

Samuri mengaku sudah meninjau langsung kerusakan jembatan itu.

“Sudah, masyarakat sangat berharap diperbaiki,” ungkapnya.

Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman menekankan, penanganan banjir merupakan salah satu prioritas yang dituntaskan tahun ini.

Meurah mengatakan, saat ini perbaikan tanggul sedang dilakukan di Marlempang dengan  mengerahkan alat berat.

“Pengerjaan dimulai hari ini, sedang dibenahi,” kata Meurah.

Meurah juga sudah melaporkan kondisi kerusakan bantaran sungai di Aceh Tamiang ke BPBA di Banda Aceh dan BNPB di Jakarta.

Dia berharap, anggaran yang tersedia bisa dikucurkan ke Aceh Tamiang untuk menuntaskan persolan banjir yang sudah terjadi menahun.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved