Opini

Menuju Aceh Bebas Polio

Sub Pekan Imunisasi Nasional polio di Aceh menyasar anak-anak Aceh usia 0-12 tahun, dengan total sasaran 1,2 juta anak Aceh dengan target capaian 95 p

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Ully Fitria SKM, enumerator Unicef dan Dinkes Aceh, Ketua Pembinaan dan Pengembangan PPPKMI Aceh dan Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat FK USK 

Oleh Ully Fitria SKM

Enumerator Unicef dan Dinkes Aceh, Ketua Pembinaan dan Pengembangan PPPKMI Aceh dan Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat FK USK

SETELAH dunia kesehatan dihebohkan dengan ditemukannya beberapa kasus polio di Aceh pada November lalu di Desa Mane Kabupaten Pidie, dimana pada saat itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi segera menanggapi info tersebut dengan mengunjungi Aceh untuk mencanangkan Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio Aceh sebagai respons terhadap kasus luar biasa tersebut.

Sub Pekan Imunisasi Nasional polio di Aceh menyasar anak-anak Aceh usia 0-12 tahun, dengan total sasaran 1,2 juta anak Aceh dengan target capaian 95 persen.

Dalam hal pelaksanaan Sub PIN Polio tersebut, Pj Gubernur Aceh juga memberikan perhatian segera dengan mengeluarkan SK (Surat Keputusan) tentang penetapan KLB Polio di Aceh. Di samping itu, juga sudah diterbitkan Instruksi Gubernur tentang pelaksanaan Sub-PIN Polio di Aceh.

36.109 Anak Nagan Raya Diberi Tetes Polio Kedua, Ini Harapan Pj Bupati

Dinas Kesehatan Aceh berencana memberikan imunisasi tambahan polio tetes melalui program Sub-Pekan Imunisasi Nasional Polio tersebut dilaksanakan melalui 2 putaran, yaitu putaran pertama pada Desember 2022 dan putaran kedua pada Januari 2023 untuk seluruh kabupaten dan kota di Aceh.

Perencanaan tersebut tidak menunggu waktu lama, langsung terealisasi dengan pelaksanaan Sub PIN Polio 1 yang dimulai sejak tanggal 28 November 2022, dengan sasaran anak berusia 0-12 tahun diberikan vaksin Novel Oral Polio (NopV2).

Pencatatan riwayat Imunisasi anak telah dilakukan secara mandiri dan juga didata secara digital melalui sebuah aplikasi mobil yang disebut dengan ASIK (Apilkasi Sehat Indonesia Ku).

Aplikasi tersebut diluncurkan Kementerian Kesehatan RI dan merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan layanan kesehatan dalam membantu para tenaga kesehatan untuk pencatatan imunisasi anak di seluruh Indonesia.

Sekda Pidie Jaya, Ir Jailani Beuramat bersama Kepala Dinkes KB, Eddy Azwar SKM MKes melakukan tetes polio perdana pada pencanangan PIN Polio sub kedua di SDN 1 Panteraja, Senin (30/1/2023).
Sekda Pidie Jaya, Ir Jailani Beuramat bersama Kepala Dinkes KB, Eddy Azwar SKM MKes melakukan tetes polio perdana pada pencanangan PIN Polio sub kedua di SDN 1 Panteraja, Senin (30/1/2023). (SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL)

Selama pelaksanaan Sub-PIN Polio putaran pertama di Aceh, sebanyak 1.142.432 anak sudah mendapat imunisasi Polio di Aceh.

Imunisasi Polio Bireuen Capai 97,6 Persen, Putaran Kedua Segera Dilaksanakan

Capaian ini sudah mencapai 98.8 persen dari total anak yang harus diimunisasi berdasarkan data riil di lapangan.

Namun berdasarkan data sasaran Pusdatin yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI, capaian Sub-PIN Polio di 23 Kabupaten/kota di Aceh baru mencapai 93.8 persen (https://dinkes.acehprov.go.id/).

Kini, Kegiatan pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub-PIN) putaran 2 sudah dilaksanakan dari tanggal 30 Januari 2022 kemarin secara serentak dengan rentang pemberian 28 hari setelah dosis 1 diberikan.

Setiap anak harus mendapatkan 2 kali pemberian tetesan polio agar memiliki kekebalan dan dapat memutuskan mata rantai penyakit tersebut.

Di sinilah dibutuhkan peran aktif dari setiap petugas kesehatan yang ada di seluruh lingkungan instansi kesehatan agar tidak bosan-bosan memberikan edukasi terkait gambaran penyakit polio dan manfaat imunisasi polio.

Penyakit polio

Penyakit Polio merupakan suatu penyakit infeksi yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen seumur hidup. Penyakit ini menyerang anak-anak yang berusia di bawah lima tahun.

Penyebarannya bisa terjadi melalui cairan percikan air ludah, batuk, bersin dan kemudian masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah.

Tim kesehatan yang menelusuri lebih jauh terkait penyakit polio yang dialami oleh beberapa anak di Kabupaten Pidie umumnya disebabkan karena anak tidak memperoleh imunisasi polio sejak bayi, kemudian sanitasi lingkungan yang kurang bersih dan masih adanya perilaku buang air besar di tempat terbuka secara sembarangan.

Penyakit ini belum ada obat penyembuhan akan tetapi dapat dicegah dengan pemberian imunisasi pada anak.

Oleh karena itu diimbau kepada semua orang tua yang memiliki balita untuk mengizinkan dan memberikan imunisasi polio pada anak demi masa depan anak yang lebih baik.

Bersama cegah polio

Bercermin dari kejadian virus covid 19 silam, kita warga Indonesia dengan segala upaya dan komitmen bersama mampu mencapai 2 juta lebih warga yang memperoleh vaksin sehingga virus covid 19 yang saat itu sudah merebak ke segala penjuru dunia mampu teratasi dengan baik dan saat itu negara luar memberikan acungan jempol luar biasa untuk Indonesia.

Dengan demikian, dalam mengatasi kasus polio ini mari kita optimis bahwa kita juga mampu melakukan hal yang sama demi masa depan anak-anak kita, dimana merekalah ujung tombak pembangunan kemajuan bangsa ke depan.

Untuk itu, dibutuhkan strategi dalam upaya percepatan memutus rantai penyebaran virus polio di Aceh.

Penanganan pertama sekali berasal dari pihak keluarga, dimulai dari sejak bayi baru lahir dengan cara menjaga kebersihan mulai dari diri si ibu atau pun yang mengurus bayi, biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan, mengurus anak, memasak, dan menyuapi anak.

Cuci tangan juga harus selalu dilakukan setelah bepergian, buang air, memegang uang, membersihkan rumah, dan membuang sampah.

Hal ini berguna untuk mendukung agar virus tidak terjangkit pada anak kita.

Selain itu, dapat dilakukan kebersihan pada anak dengan baik saat anak kita memasuki fase oral, yaitu fase dimana anak senang memasukkan tangan dan berbagai barang ke dalam mulutnya.

Cucilah tangannya setelah anak memegang sesuatu, sebelum makan, setelah bepergian, dan sehabis bermain.

Tidak hanya itu, berperilaku hidup bersih dan sehat juga mencegah polio, tidak sembarangan buang air besar juga salah satu cara agar tidak terjangkitnya virus polio.

Selanjutnya pencegahan yang bisa dilakukan untuk pencegahan polio adalah dengan vaksin atau imunisasi. Vaksin polio terdiri atas dua jenis, yaitu tetes yang diberikan lewat mulut dan suntikan.

Vaksin polio pertama harus langsung diberikan setelah bayi lahir (usia 0 bulan).

Selanjutnya, jadwal vaksin berikutnya adalah ketika anak berusia 2, 4, dan 6 bulan. Vaksin polio ini dapat diulang kembali ketika anak berusia 18-24 bulan dan 5 tahun.

Di sini, dibutuhkan partisipasi dari seluruh petugas kesehatan di Puskesmas, Posyandu, Polindes agar dapat melaksanakan program vaksinasi ini dengan sepenuh hati agar seluruh sasaran mendapatkan imunisasi.

Apabila sasaran tidak mendatangi pos-pos pelayanan imunisasi, maka petugas harus melakukan sweeping ke rumah-rumah dalam artian petugas harus lebih getol melakukan sweeping door to door.

Tindakan jemput bola dengan mendatangi rumah penduduk ini dilakukan untuk mengantisipasi orang tua yang memiliki balita namun tidak mau mengimunisasi anaknya, atau memang karena orang tua bersangkutan tidak tahu atau lupa tentang jadwal PIN (Pekan Imunisasi Nasional) Polio.

Dikhawatirkan jika balita atau anak tidak diimunisasi maka akan memiliki risiko tinggi tertular polio sehingga dapat mencapai target yang sudah ditentukan.

Begitu juga pihak sekolah sangat diharapkan partisipasinya untuk mendukung jalannya program tersebut dengan berkoordinasi dengan wali murid agar memberikan izin dan mendampingi anak-anak mereka saat akan diberikan tetesan polio.

Selain itu keterlibatan pihak lain lintas sektoral terkait juga sangat penting untuk menyukseskan Sub PIN Polio anak ini.

Besar harapan kita Aceh kembali akan mengantongi status “bebas polio” di masa sekarang dan akan datang.

VIDEO Pemuda Asal Ciamis Jadi Presdien BEM Columbia University, Ini Sosoknya

VIDEO Ringankan Beban Korban Banjir di Pidie, Jamal Idham Antar Bantuan

Pj Bupati Darmansah Tanam Perdana Padi Rendengan di Abdya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved