Berita Bireuen

Jembatan Matang Bangka Jeunieb Amblas, Ke Seberang Harus Memutar Hingga 10 Km, Polisi Line Dipasang

sejumlah warga yang belum mengetahui jembatan ambruk dan hendak pulang ke desanya di Kecamatan Pandrah, Kabupaten Bireuen berhenti dan berbalik arah k

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Dokumen Polres Bireuen
Jajaran Polsek Jeunieb bersama Koramil 03/Jeunieb, Kabupaten Bireuen, memasang police line di jembatan Matang Bangka, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen, guna mencegah pelintas karena jembatan sudah ambruk, Sabtu (4/2/2023) sore 

Dampaknya, akses ratusan warga pesisir di tiga kecamatan yakni Jeunieb, Pandrah, dan Simpang Mamplam, terputus total.

Koneksi warga di tiga kecamatan tersebut kini hanya bisa melintasi tambak udang atau via Jalan Nasional Banda Aceh-Medan.

Amatan Serambinews.com di lokasi jembatan yang berjarak sekitar 2 kilometer (Km) arah utara Keude Jeunieb tersebut, bagian sebelah timur jembatan sudah ambruk ke dasar sungai.

Sedangkan sebelah barat juga amblas dan juga terancam ambruk ke sungai.

Jembatan tersebut berukuran sekitar 40 x 6 meter, dibangun 15 tahun lalu melalui program rehab rekon BRR NAD-Nias.

Keuchik Matang Bangka, Jeunieb,  Kafrawi (57), mengatakan, sebelum ambruk pada pukul 15.00 WIB, Sabtu (4/2/2023), warga seperti biasa melintas tersebut.

Karena jalan tersebut menghubungkan tiga kecamatan yaitu Jeunieb, Pandrah, tembus ke Simpang Mamplam.

Namun secara tiba-tiba dan tak terduga, jembatan ambruk dengan menimbulkan suara keras.

Baca juga: Banjir Simeulue Meluas Landa 6 Kecamatan, Tanah Longsor dan Jembatan Amblas

Warga sontak terkejut dan melihat posisi jembatan di bagian timur sudah jatuh ke sungai sedalam 5 meter lebih.

Tembok penahan ujung jembatan roboh ke arah barat, sehingga jembatan ambruk langsung.

Putusnya jembatan tersebut mengakibatkan akses utama masyarakat pesisir Kecamatan Jeunieb, Pandrah, dan Simpang Mamplam, menjadi putus total.

Kecuali warga menyeberang sungai atau melintasi jalan nasional secara memutar.

Menurut dugaan warga dan perangkat desa, penyebab jembatan ambruk karena beberapa waktu lalu kawasan tersebut dilanda banjir besar yang menyebabkan puluhan hektare tambak ikut tergenang.

Saat banjir besar itu, abutmen jembatan tersebut ikut terkikis derasnya air sungai.

Sehingga bagian bawah posisi penahan jembatan ikut terkikis dan ambruk.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved