Perang Rusia vs Ukraina

Menhan Dicopot, Ukraina di Bawah Ancaman Ketakukan, Rusia Bakal Lancarkan Serangan Besar Bulan Ini

Perombakan kabinet yang akan segera terjadi juga dilaporkan oleh beberapa media Ukraina dengan mengutip beberapa sumber serta anggota parlemen lainnya

Editor: Ansari Hasyim
The Independent
Tentara bayaran Rusia Wagner di Kota Soledar, Ukraina. 

SERAMBINEWS.COM - Anggota parlemen senior Ukraina sekaligus sekutu dekat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, David Arakhamia, Minggu (5/2/2023) menuturkan, badan kekuatan Ukraina, seperti kementerian pertahanan, tidak boleh dipimpin oleh politikus selama masa perang, melainkan orang-orang dengan latar belakang pertahanan atau keamanan.

Perombakan tersebut bertepatan dengan kekhawatiran Ukraina bahwa Rusia sedang merencanakan serangan besar baru bulan ini.

Arakhamia tidak mengatakan kapan reshuffle kabinet tersebut akan diresmikan.

Perombakan kabinet yang akan segera terjadi juga dilaporkan oleh beberapa media Ukraina dengan mengutip beberapa sumber serta anggota parlemen lainnya.

Uni Eropa Tambah Sanksi Baru ke Rusia, Embargo Pengiriman Produksi Minyak Rusia

Budanov adalah seorang agen intelijen yang berperan dalam operasi rahasia dan dengan cepat naik pangkat sampai mengepalai Direktorat Induk Intelijen Ukraina.

Arakhamia berujar, Reznikov akan diangkat di pos kementerian industri strategis.

Keluarnya Reznikov dari kementerian pertahanan akan menjadi perubahan tingkat tinggi di tubuh Pemerintah Ukraina.

Pasalnya, Ukraina digemparkan serangkaian pengunduran diri dan pemecatan menyusul skandal korupsi akhir bulan lalu.

VIDEO - Sama-sama Musuhi Rusia, Menteri Putin Sebut Negara Ini akan Jadi Ukraina Jilid 2

Ukraina juga merencanakan serangan balasan, sambil menunggu pasokan tank dan kendaraan tempur infanteri dari Barat.

Ukraina akan mencopot Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dan mengangkat Kepala Direktorat Induk Intelijen Ukraina Kyrylo Budanov untuk jabatan tersebut.

Arakhamia menuturkan, Reznikov akan menjabat pos menteri lainnya, sebagaimana dilansir Reuters.

“Perang mendiktekan perubahan dalam kebijakan personel,” kata Arakhamia di aplikasi perpesanan Telegram.(*)

9 Tokoh Berpotensi Maju Sebagai Calon Bupati Aceh Timur

Kader Gerindra Sebut MTA Lecehkan Dek Fad

Koalisi Indonesia Bersatu Bakal Pasok Amunisi Baru, PPP: Sudah 95 Persen Menuju Pencalonan Capres

Berita ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Usai Gelombang Pengunduran Diri, Menhan Ukraina Akan Dicopot, Ini Alasannya

Baca berita lainnya di sini

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved