Breaking News

Internasional

Tim Penyelamat Turkiye Berburu Temukan Korban Dibawah 6.000 Reruntuhan Bangunan, 5.021 Orang Tewas

Tim penyelamat berlomba menemukan korban selamat di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh akibat gempa berkekuatan 7,8 SR dan beberapa gempa susulan

Editor: M Nur Pakar
AFP/BULENT KILIC
Petugas penyelamat membantu orang yang terluka dekat reruntuhan bangunan di Hatay, Turkiye pada Senin (6/2/2023) malam. 

Dikakatan, tenaga medis harus bekerja sepanjang waktu untuk menanggapi sejumlah besar orang yang terluka.

Di Provinsi Hatay Turkiye, ribuan orang berlindung di pusat olahraga atau ruang pameran, sementara yang lain bermalam di luar, berkerumun di sekitar api unggun.

Turkiye memiliki sejumlah besar pasukan di wilayah perbatasan dengan Suriah dan telah menugaskan militer untuk membantu upaya penyelamatan.

Seperti mendirikan tenda untuk para tunawisma dan rumah sakit lapangan di Provinsi Hatay.

Menteri Pertahanan Turkiye, Hulusi Akar mengatakan brigade bantuan kemanusiaan yang berbasis di Ankara dan delapan tim pencarian dan penyelamatan militer juga telah dikerahkan.

Sebuah kapal Angkatan Laut berlabuh di pelabuhan Provinsi Iskenderun, tempat sebuah rumah sakit runtuh, untuk mengangkut korban yang membutuhkan perawatan medis ke kota terdekat Mersin.

Asap hitam tebal mengepul dari area lain di pelabuhan.

Di mana petugas pemadam kebakaran belum bisa memadamkan api yang berkobar di antara kontainer pengiriman yang roboh akibat gempa.

Baca juga: Update Nasib Mahasiswa Aceh di Pusat Gempa Turki, Begini Keterangan IKAMAT

Di kota Gaziantep, Turkiye, ibu kota provinsi sekitar 33 kilometer dari pusat gempa, orang-orang berlindung di pusat perbelanjaan, stadion, masjid, dan pusat komunitas.

Wakil Presiden Turkiye Fuat Oktay mengatakan jumlah total kematian di Turki telah meningkat menjadi 3.419, dengan 20.534 orang lainnya terluka.

Korban tewas di wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah naik menjadi 812 orang, dengan sekitar 1.450 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan.

Di baratlaut negara yang dikuasai pemberontak, Pertahanan Sipil Suriah, atau Helm Putih, kelompok paramedis yang memimpin operasi penyelamatan, mengatakan sedikitnya 790 tewas dan lebih dari 2.200 terluka.

Sehingga, membuat total keseluruhan menjadi 5.021 orang sampai Selasa (7/2/2023) sore.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved