Breaking News

Gempa Turki dan Suriah

Update Gempa Turki dan Suriah: Lebih dari 22.000 Orang Meninggal Dunia, Bantuan Berdatangan

Lebih dari 22.000 orang meninggal dunia akibat gempa Turki dan Suriah yang terjadi pada Senin (6/2/2023).

Editor: Faisal Zamzami
AFP/ADEM ALTAN
Tim penyelamat dan warga sipil mencari korban selamat di bawah puing-puing bangunan yang runtuh di Kahramanmaras, dekat pusat gempa, sehari setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda tenggara negara itu, pada 7 Februari 2023. - Tim penyelamat di Turki dan Suriah menghadapi cuaca dingin, gempa susulan dan bangunan yang runtuh, saat mereka menggali korban selamat yang terkubur oleh gempa bumi yang menewaskan lebih dari 5.000 orang. Beberapa kehancuran terparah terjadi di dekat pusat gempa antara Kahramanmaras dan Gaziantep, sebuah kota berpenduduk dua juta jiwa di mana seluruh blok sekarang menjadi reruntuhan di bawah salju yang menumpuk. 

SERAMBINEWS.COM  - Lebih dari 22.000 orang meninggal dunia akibat gempa Turki dan Suriah yang terjadi pada Senin (6/2/2023).

Sejumlah 18.991 orang telah meninggal dunia di Turki.

Sementara itu, 3.377 orang meninggal dunia di Suriah.

Jumlah korban meninggal dunia yang terhitung pada Jumat (10/2/2023) saat ini melebihi jumlah korban gempa dahsyat tahun 1999 di Turki.

Namun petugas penyelamat memperkirakan jumlah korban jiwa berpotensi meningkat.

Petugas penyelamat saat ini masih bekerja untuk mengevakuasi korban yang terjebak di dalam reruntuhan, dikutip dari Al Jazeera.

Setelah lebih dari 104 jam pasca gempa Turki dan Suriah, tim penyelamat menarik seorang wanita hidup-hidup dari reruntuhan.

Pekerja darurat Jerman dengan hati-hati mengangkat Zeynep Kahraman yang berusia 40 tahun dengan tandu melewati balok beton dan logam bengkok yang hancur di kota Kirikhan ke dalam ambulans.

“Sekarang saya percaya pada keajaiban,” kata Steven Bayer, pemimpin tim Pencarian dan Penyelamatan Internasional di lokasi.

Baca juga: Ribuan Orang Ingin Adopsi Bayi yang Lahir di Bawah Puing-puing Gempa Suriah, Ibunya Meninggal Dunia


Distribusi Bantuan Gempa Turki Dinilai Lamban

Pemerintah Turki mendapat kritik dari korban gempa Turki yang dinilai lamban dalam pendistribusian bantuan.

Presiden Turki Recepp Tayyip Erdogan, mengatakan tanggapan otoritas Turki terhadap gempa besar di selatan negara itu tidak secepat yang diinginkan pemerintah.

Ia mengatakan pendistribusian terhambat karena kondisi medan pasca gempa yang sulit dilalui.

“Begitu banyak bangunan yang rusak sehingga sayangnya, kami tidak dapat mempercepat intervensi kami secepat yang kami inginkan,” kata Erdogan pada Kamis (9/2/2023), saat berkunjung ke kota selatan Adiyaman yang terpukul paling parah.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Erdogan mengakui ada kekurangan dalam penanganan bencana oleh pemerintah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved