Berita Aceh Singkil

Bahasa Singkil Masih Kuat di Masyakarat, Jadi Bahasa Percakapan di Kalangan Anak-anak

Penyebabnya karena Bahasa Singkil masih digunakan secara lisan oleh anak-anak. 

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Aceh Singkil, Khalilullah terlibat dalam diskusi pemetaan Bahasa Singkil, di Warung Sinanggel, Senin (13/2/2023). 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL – Penggunaan Bahasa Singkil ternyata masih kuat di masyarakat.

Penyebabnya karena Bahasa Singkil masih digunakan secara lisan oleh anak-anak. 

Hal itu merupakan salah satu kesimpulan dalam Lokakarya Survei Ketahanan Bahasa Singkil oleh Yayasan Suluh Insan Lestari di Warung Sinanggel, Senin (13/2/2023).

"Kita mau melihat Bahasa Singkil ini ada di level mana, masih kuat atau sudah mulai terancam penggunaannya,” kata Hevy dari Yayasan Suluh Insan Lestari.

“Tapi kita lihat masih digunakan anak sekolah dasar (SD). Artinya masih cukup kuat," lanjut Hevy.

Agar tetap lestari, Hevy meminta, Bahasa Singkil harus terus dipergunakan.

Baca juga: Bahasa Singkil Diusulkan Jadi Warisan Budaya tak Benda Indonesia

Sebab, tidak tertutup kemungkinan pada masa hadapan Bahasa Singkil akan hilang bila penuturnya terus berkurang. 

"Namanya bahasa harus dipergunakan terus. Sebab 20 tahun ke depan, tidak tertutup kemungkinan terancam,” tukasnya.

“Makanya program pengembangan bahasa harus terus dilakukan," tandas Hevy. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Aceh Singkil, Khalilullah yang turut hadir dalam lokakarya itu mengajak anak muda terus belajar Bahasa Singkil

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil, sebutnya, sedang mencoba menjadikan Bahasa Singkil, sebagai mata pendidikan lokal di sekolah. 

"Hanya saja masih dalam tahap perjuangan. Ini upaya agar Bahasa Singkil bisa masif," ujar Khalilullah.

Baca juga: Penutur Bahasa Singkil Terus Berkurang, Ini Penyebabnya Menurut Tokoh

Pada bagian lain, Khalilullah menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Suluh Insan Lestrari yang membantu mengembangkan Bahasa Singkil.

Lokakarya dihadiri tokoh masyarakat seperti Aslim Combih, Syah Alam H Bahaudin Pohan, Camat Simpang Kanan, Sopyan dan sejumlah undangan lain.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved