Konflik Satwa
Heboh Konflik Gajah dan Manusia di Pidie, Warga Tangse Minta Tanggung Jawab BKSDA
M Nur berharap kepada BKSDA agar mengubah aturan perundang-undangan yang menyangkut dengan satwa liar. Apalagi jika satwa sudah mengancam nyawa.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Heboh Konflik Gajah dan Manusia di Pidie, Warga Tangse Minta Tanggung Jawab BKSDA
SERAMBINEWS.COM - Entah sudah berapa puluh kali atau bahkan ratusan konflik antara gajah dan manusia di Aceh terjadi.
Baru-baru ini, konflik antara gajah dan manusia kembali lagi terjadi di Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Pidie, Minggu (12/2/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.
Fitriani (45) menjadi korban amukan kawanan gajah liar, ia ditemukan tewas di kebunnya dengan kondisi kepala terpisah dari tubuhnya.
Kabar ini sontak menghebohkan warga sekitar.
Kepada Serambinews.com, Senin (13/2/2023), M Nur, warga Tangse ini turut memberikan komentar atas konflik antara gajah dan manusia yang terjadi di Pidie.
Ia mengatakan, konflik antara gajah dan manusia ini memang kerap terjadi di Pidie hingga merenggut korban jiwa.
Tahun 2022 lalu, ada lagi korban jiwa dengan kondisi tulang remuk karena diinjak-injak gajah di Desa Pako, Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie.
Baca juga: KRONOLOGI Kepala Petani Tangse Terpisah dari Tubuh karena Diamuk Gajah di Kebun
Semua korban jiwa yang menjadi amukan satwa liar tidak ada yang selamat, ungkapnya.
Kata M Nur, tentunya hal ini sudah saatnya menjadi fokus pemerintah khususnya pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk mencari jalan keluar agar konflik antara gajah dan manusia tidak lagi terjadi.
Apalagi menurutnya, selama ini BKSDA hanya terkesan mementingkan nyawa gajah ketimbang manusia bukan mencari jalan keluar atas konflik satwa liar ini.
"Selama ini BKSDA terkesan lebih mementingkan keselamatan gajah ketimbang keselamatan nyawa manusia, buktinya ketika terhembus isu ada gajah yang mati mereka dengan cepat bereaksi memberikan respon dan turun kelapangan," katanya.
Hal ini justru berbanding terbalik sikap BKSDA ketika ada manusia yang menjadi korban atas amukan satwa liar tersebut.
Untuk itu, M Nur juga berharap sekiranya tim BKSDA juga menyantuni apabila ada masyarakat yang menjadi korban dari satwa liar, termasuk kehilangan rumah hingga kehilangan nyawa.
Baca juga: BREAKING NEWS - TRAGIS! Petani Tangse Diamuk Gajah, Kepala Terpisah dari Tubuh
"Mereka harus memberikan santuan dan menanggungi nafkah keluarga tersebut, BKSDA selama ini terkesan lebih mementingkan keselamatan nyawa gajah ketimbang nyawa manusia," ungkapnya.
gajah
manusia
Tangse
Pidie
BKSDA
satwa liar
Konflik Gajah dan Manusia di aceh
konflik gajah dan manusia
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Serambinews.com
Serambi Indonesia
berita serambi
Pasang Kamera Trap, Polisi Pantau Aktivitas Harimau Usai Seekor Sapi Warga Mati |
![]() |
---|
Sapi Warga Aceh Timur Mati, Dimangsa Harimau di Kebun Sawit |
![]() |
---|
Polres Lhokseumawe Tangkap Tersangka Pembunuh Gajah dengan Kehilangan Gading |
![]() |
---|
Muspika Trienggadeng Edukasi Warga Soal Larangan Pasang Jerat Satwa Liar |
![]() |
---|
Korban Diinjak Kawanan Gajah di Glumpang Tiga Dievakuasi ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.