Berita Sabang
Sub PIN Polio Tahap Kedua Dimulai, Ini Harapan Pj Wali Kota Sabang
Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi mengajak seluruh pihak ikut menyukseskan dan mensosialisasikan pentingnya imunisasi tetes polio tahap kedua tersebut
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Saifullah
Laporan Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio tahap kedua di Kota Sabang dimulai.
Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi mengajak seluruh pihak ikut menyukseskan dan mensosialisasikan pentingnya imunisasi tetes polio tahap kedua tersebut.
Dalam kesempatan itu, Reza Fahlevi mengatakan, tingkat imunisasi dasar di Sabang perlu ditingkatkan.
Terutama terkait pemahaman dan edukasi kepada masyarakat Sabang secara berkelanjutan, agar orang tua semakin paham akan manfaat dari imunisasi itu sendiri.
"Masih ada orang tua yang tidak mau dan menganggap imuniasi ini tidak perlu, mempersoalkan halal haram, dan masih tidak percaya pada imunisasi,” urainya.
“Maka dari itu saya bersama seluruh unsur Forkopimda mengajak semua pihak untuk mensosialisasikan lebih giat lagi kepada masyarakat akan pentingnya imunisasi bagi anak-anak,” kata Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi, Senin (13/2/2023).
Baca juga: Vaksinasi Polio Tahap Dua Bireuen Dimulai, Petugas Medis di Kecamatan Turun ke Desa-desa
Hal tersebut disampaikan Pj Wali Kota Sabang ketika meninjau pencanangan Sub PIN Polio tahap kedua bersama Pj Ketua TP-PKK Sabang, Kamelia Nasri di SD Negeri 5 Sabang.
Sub PIN Polio kedua ini akan berlangsung hingga 21 Februari 2023, yang dilaksanakan di Posyandu dan sekolah dasar (SD) di Kota Sabang.
"Diharapkan Sub PIN Polio tahap kedua ini bisa 100 persen atau seluruh anak di Sabang bisa mendapatkan tetes polio dan terhindar dari lumpuh layu,” harapnya.
“Kami juga berharap dukungan semua pihak untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat akan pentingnya imunisasi tetes polio," ucap Pj Wali Kota Sabang.
Sementara itu, Pj Ketua TP-PKK Sabang, Kamelia Nasri turut berpesan kepada masyarakat, khususnya para orang tua agar lebih perhatian dan peduli terhadap kesehatan anak.
Sehingga kasus KLB polio di Kabupaten Pidie yang menjadi perhatian dunia tersebut, tidak terjadi di Kota Sabang.
Baca juga: Pj Wali Kota Tegaskan Anak 0-13 Tahun di Langsa Wajib Imunisasi Polio
"Kita harus belajar dari Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Pidie, dengan lebih peduli dan benar-benar memperhatikan bahayanya penyakit polio ini,” tukas dia.
“Karena polio ini belum obatnya dan hanya bisa dicegah, yakni dengan imunisasi polio, selain juga menjaga gizi anak dan pola hidup bersih,” terang Reza.
“Semoga kita semua terhindar dari bahayanya dari penyakit lumpuh layu yang bisa memupus harapan anak-anak kita," tambahnya.
Pencanangan Sub PIN Polio kedua ini dilaksanakan secara serentak di enam lokasi yakni di Posyandu dan SD di Kota Sabang.(*)
Polres Sabang Simulasi Sispam Mako dan Sispam Kota, Antisipasi Perkembangan Kamtibmas Nasional 2025 |
![]() |
---|
Gerakan Pangan Murah Digelar di Sabang, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan |
![]() |
---|
Sabang Musnahkan Obat Kedaluwarsa Senilai Rp 2,3 Miliar |
![]() |
---|
Wakil DPRK Sabang: BPKS Harus Jadi Manfaat, Bukan Konflik |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Feri Banda Aceh–Sabang Sepekan ke Depan Mulai Besok, 29 Agustus Hingga 3 September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.